CIMAHI, (CAMEON) – Warga Hujung Kidup 02/07 Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, mengeluhkan banjir tahunan yang kerap melanda daerah mereka. Jika hujan turun, mereka direpotkan oleh genangan air.
Agus Sudrajat (55), ketua RT 02, menuturkan, banjir di wilayahnya sudah terjadi sejak sepuluh tahun terakhir. Malah, belakangan lebih parah. Air kerap masuk ke rumah warga, terutama di bilangan Jalan Maharmartanegara dan sekitar tol Baros.
Kesal, mereka pun mendatangi lagi gedung DPRD Kota Cimahi, Jumat (26/8). Itu bukan yang pertama. Sejak tujuh tahun terakhir, warga kerap mengadukan hal tersebut baik ke pihak legislatif maupun eksekutif. “Tapi ngga pernah ada action,” sesal Agus.
Menurutnya, permasalahan banjir menahun di daerahnya dikarenakan menyempitnya aliran sungai terusan Cibabat dan Cisangkan. “Dulunya kali besar, sekarang dibangun gorong-gorong kecil. Jadi kapasitas air ngga ketampung. Sungainya menyempit dan makin dangkal,” terangnya.
Selain itu, adanya bangunan liar menambah parah permasalahan. Di aliran sungai terdapat bangunan warga yang diduga melanggar Perda. “Ada satu keluarga membangun satu garasi, tapi ngga ditertibkan. Beberapa pabrik pun membuang limbah ke aliran sungai, sehingga kali semakin dangkal,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Cimahi, Purwanto, mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk menormalisasi kali. pihaknya berjanji, DPRD akan menganggarkan dana di APBD-Perubahan 2016 untuk mendanai penertiban bangunan liar di sekitar RT 02/07 Kelurahan Utama. cakrawalamedia.co.id (Rizki)