• Redaksi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Sitemap
  • Contact
  • Info Iklan
Minggu, 17 Januari 2021
cakrawalamedia.co.id
  • Teras
  • Berita
    • Nasional
    • Jawa Barat
    • Internasional
  • PARLEMEN
  • Teknologi
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Info & Tips
  • Kolom
  • CMTV
No Result
View All Result
cakrawalamedia.co.id
No Result
View All Result
Home Kolom OPINI

Kelimpahan Informasi dalam Kaitannya dengan Polemik Kebangsaan

by Redaksi
27 Januari 2020
in OPINI

Revolusi industri 4.0 menjadi isu populer yang marak dikampanyekan di Indonesia dewasa ini. Kita melihat banyak sektor kelompok kemasyarakatan yang membicarakan wacana Industri 4.0. Atau jika melirik langkah Kementerian Perindustrian dalam rilis suara.com per-tanggal 16 Desember 2019, Indonesia telah menjadi mitra resmi Hannover Messe 2020 dan siap mengenalkan peta Making Indonesia 4.0 kepada dunia.

Fokus dari revolusi industri 4.0 ialah otomasi dan pertukaran data aktual. Salah satu rancangan pembangunan revolusi industri 4.0 ialah Internet of Thing (IoT), dimana pengembangan sistem dengan pendekatan internet termasuk pengembangan teknologi informasi. Walaupun permasalahan sumber daya manusia dan pemerataan pembangunan di Indonesia belum merata, pemerintah mantap untuk melakukan perubahan dalam upaya Making Indonesia 4.0.

Dalam hal informasi, perkembangan dunia internet sangat berpengaruh dalam pola komunikasi serta media yang dipergunakan oleh rakyat Indonesia. Terbukti memang masyarakat dipermudah ketika membutuhkan suatu data informasi melalui berbagai media yang ada. Namun dampak dari pesatnya perkembangan media informasi dan beragam sajian informasi yang ditawarkan akhirnya berakibat pada kelimpahan informasi.

Dunia globalisasi dan kemajuan pesat teknologi memberikan kemudahan akses pada media-media informasi. Selama 60 detik, terdapat 2,4 juta orang berselancar di google, 700 ribu orang mendaftar di facebook, 2,78 juta video ditonton di youtube, 20 juta pesan terkirim di whatsapp (indonesiasatu.co, 23/11/2016). Dengan data berjumlah demikian, tentunya memuat pesan berita dan aliran informasi yang juga dalam volume yang besar.

Fenomena kelimpahan informasi merupakan bentuk lanjutan dari era disrupsi. Peter Diamandiss (2012), co-founder Singularity University mengatakan bahwa kita akan sampai pada era keberlimpahan (abundance) atau era free/ sharing economy. Dimana semua hal mengalami keberlimpahan dan harga barang menjadi sangat murah.

Dalam hal informasi, keberlimpahan informasi dapat memiliki dampak negatif. Keadaan kelimpahan tersebut akhirnya mematikan nalar pendalam informasi secara kritis dikarenakan informasi yang kita terima sudah terlalu besar. Akhirnya simpulan yang diambil mengenai topik berita sangat cepat diputuskan yang kemudian memunculkan variasi persepsi dalam jumlah yang besar pula.

Indonesia memiliki jumlah penduduk sekitar 260 juta jiwa, itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kepadatan penduduk terbesar keempat di dunia. Wilayah yang luas dengan beribu pulau yang ada, Negara Indonesia memiliki penduduk dengan komposisi etnis yang bervariasi dengan ratusan suku dan budaya yang ada. Meskipun demikian, salah satu pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bhinneka tunggal ika atau diartikan menjadi walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat ternyata tidak menghapuskan fanatisme ke-sukuan pada beberapa kelompok, sehingga isu SARA; suku adat, agama, ras dan antar golongan masih sering menjadi penyebab konflik yang terjadi di masyarakat.

Hal yang dihawatirkan terjadi ialah adanya degradasi daya kritis-analisis masyarakat terhadap informasi, sehingga apabila terpantik dengan isu-isu yang mengaitkan primordial golongan maka konflik dengan sangat mudah tersulut.

Kita telah melihat contoh yang terjadi Desember 2019 lalu mengenai konflik yang terjadi di Papua antara suku asli dan pendatang. Konflik tersebut menewaskan sedikitnya 113 orang dan ratusan orang luka-luka. Setelah ditelusuri, sumber dari konflik tersebut adalah berita hoaks yang tersebar secara cepat di media sosial. Sehingga reaksi yang timbul juga spontan tanpa validitas kebenaran data.

Di satu sisi, keragaman budaya menjadi kekayaan bagi Indonesia. Luas wilayah yang ada juga menjadikan Negara Indonesia memiliki banyak sumber daya alam. Namun ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa juga tak bisa dipungkiri terus menerus terjadi. Sudah selayaknya sebagai bagian dari rakyat Indonesia maka menjaga keutuhan bangsa adalah tugas seluruh masyarakat, seluruh kelompok adat serta seluruh agama dan aliran kepercayaan yang ada di Indonesia.

Dengan tetap berpegang teguh pada pilar kebangsaan bhinneka tunggal ika, Indonesia memiliki potensi keberhasilan tinggi dalam menuntaskan misi Making Indonesia 4.0. Masyarakat dapat mengikuti pertumbuhan pesat teknologi informasi tanpa menciderai kesatuan dan persatuan nasional.

Penulis: Agus Riyanto M(Politeknik STTT Bandung)

Tags: polemik kebangsaanrevolusi industri 4.0
Share102Tweet64SendSend
Previous Post

Warga Tiga Desa Ramai-ramai Bangun Jembatan Gantung

Next Post

Erry Prihatin Sejumlah Pelajar Tewas Akibat Miras Oplosan

Related Posts

Menyoal Pergeseran Makna Negatif dan Positif
OPINI

Menyoal Pergeseran Makna Negatif dan Positif

29 Desember 2020
OPINI

Menyoal Kesiapan Sekolah Tatap Muka, Beginilah Ungkapan Tawati Muslimah Revowriter dan Member WCWH Majalengka

24 Desember 2020
OPINI

Pilkada Kabupaten Bandung ; Momentum Gelora Memecah Suara PKS

22 September 2020
Bersama SP2020 MencatatIndonesia, Dari Kita Untuk Bangsa
OPINI

Bersama SP2020 #MencatatIndonesia, Dari Kita Untuk Bangsa

29 Mei 2020
OPINI

Menanti Lahirnya Petani Milenial

12 Mei 2020
OPINI

Masjid As Shiddik KBB Untuk Ruang Isolasi Penderita Covid-19?

8 April 2020
Next Post

Erry Prihatin Sejumlah Pelajar Tewas Akibat Miras Oplosan

Discussion about this post

TERPOPULER

  • Gaji Telat, ASN Kota Tasikmalaya Menjerit

    Gaji Telat, ASN Kota Tasikmalaya Menjerit

    101 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Edukasi Anjal Harus Komprehensif dan Sistematis

    120 shares
    Share 48 Tweet 30
  • TA 2020, UPT Pasar Ukir Sejarah

    251 shares
    Share 100 Tweet 63
  • Sosialisasi Narkoba Lewat Pertunjukan “Budah Si Narko”

    102 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Ini Cara Mudah dan Ampuh Membasmi Kutu Kucing Kesayangan

    106 shares
    Share 42 Tweet 27

TERKINI

TA 2020, UPT Pasar Ukir Sejarah
Tasikmalaya

TA 2020, UPT Pasar Ukir Sejarah

by redaksi
16 Januari 2021
0

KOTA TASIKMALAYA (CM) - Tahun 2020 sebagai sejarah awal mulanya penyebaran Covid-19 yang berdampak pada seluruh aspek mulai dari pendidikan,...

Read more
Tasikmalaya

Akademik Persib Galunggung Jaring Atlet Sepakbola Profesional

by Redaksi
16 Januari 2021
0

KOTA TASIKMALAYA (CM) - Ditengah Pandemi Covid-19 Akademik Persib Galunggung terus membina dan menjaring generasi muda sebagai atlit sepak bola...

Read more
Tasikmalaya

Indag Kota Tasikmalaya Berikan SKPPTU Kepada Para Pedagang Pasar

by Redaksi
15 Januari 2021
0

KOTA TASIKMALAYA (CM) - Kepala Dinas Perdagangan Kota Tasikmalaya, Muhammad Firmansyah, secara simbolis menyerahkan lampiran Surat Keputusan Pernyataan Pemanfaatan Tempat...

Read more
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Contact Us
  • Iklan Baris
  • Sitemap

© 2016-2018 PT. Cakrawala Media Pratama

No Result
View All Result
  • Teras
  • Berita
    • Nasional
    • Jawa Barat
    • Internasional
  • PARLEMEN
  • Teknologi
  • Hiburan
  • Olahraga
  • Info & Tips
  • Kolom
  • CMTV

© 2016-2018 PT. Cakrawala Media Pratama

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In