JAKARTA, (CAMEON) – Kapolri Jenderal Pol M. Tito Karnavian membantah kalau dirinya menuduh ada rencana makar di balik aksi Bela Islam III yang akan digelar pada 2 Desember 2016 nanti.
Ia berdalih, dugaan adanya makar itu diarahkan kepada pihak-pihak yang akan menunggangi aksi tersebut. Hal itu ia sampaikan usai silaturahmi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, di Jakarta, Minggu, 27 November 2016.
Menurutnya, mereka yang akan melakukan makar itu adalah kelompok yang ingin menurunkan Joko Widodo dari kursi presiden, menyebar teror, dan ingin mendirikan khilafah. Bahkan, ia meyakinkan sudah ada kelompok teror yang masuk dalam barisan aksi Bela Islam III.
Untuk itu, ia telah menyiagakan Densus 88 sebagai upaya antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Informasi intelejen itu telah disampaikan kepada Rizieq Syihab dan pucuk aktivis Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI, seperti KH Arifin Ilham dan Ustaz Bahtiar Nasir.
Ia pun membantah telah melarang rencana unjuk rasa yang dibingkai dalam Aksi Bela Islam III. Menurutnya, yang diharapkan adalah aksi tersebut tidak dilakukan di jalan-jalan protokol, karena khawatir mengganggu kepentingan publik. (pey)