JAKARTA, (CAMEON)-Terminal Petikemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (13/9) di Jakarta. Dengan adanya terminal ini, Kapasitas petikemas Tanjung Priok Bertambah hingga 1,5 juta TEUs per tahun.
“Terminal ini telah dioperasikan secara komersial pada tanggal 18 Agustus 2016. Dengan adanya Terminal Petikemas Kalibaru maka kapasitas terminal petikemas di Tanjung Priok bertambah 1,5 juta TEUs/ tahun,” ujar Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya dalam keterangannya, Selasa (13/9) di Jakarta.
Menurutnya, terminal petikemas Kalibaru itu dioperasikan oleh Joint Venture (JV) Company antara IPC TPK dan Konsorsium Mitsui – PSA – NYK Line, yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPCT1). Terminal petikemas ini dibangun dalam rangka membangun kapasitas secara bertahap untuk mengantisipasi pertumbuhan arus petikemas dan kargo Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kapasitas penanganan petikemas Pelabuhan Tanjung Priok yang semula berkisar 5 juta TEUs/tahun pada tahun 2009-2010, ditanggulangi dalam jangka pendek dengan melakukan konfigurasi terminal, penambahan peralatan dan penataan pola operasi menjadi 7 juta TEUs/tahun. Dalam jangka panjang, kapasitas total Pelabuhan Tanjung Priok akan bertambah sebesar 11,5 juta TEUs/tahun setelah keseluruhan Terminal Kalibaru selesai,” ungkapnya.
Dikatakan Elvyn, terminal itu telah melaksanakan sejumlah Uji Coba Operasi (Trial Operation) untuk Pelayaran Internasional dengan mendatangkan beberapa kapal, diantaranya Kapal Uni Perfect bongkar muat 425 box pada tanggal 3 Agustus 2016, Kapal MV. Leo Perdana bongkar muat 343 Box pada tanggal 2 Juli 2016 dan kapal MV. Sinar Sumba bongkar muat 783 box pada tanggal 27 Mei 2016.
Ketiga uji coba tersebut merupakan tindak lanjut dari uji coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 28 Januari 2016 lalu dengan melayani MV Selat Mas bongkar muat 50 box. Hal ini dilakukan agar terminal itu bisa dipastikan laik beroperasi dalam melayani bongkar muat petikemas.
Terminal Petikemas Kalibaru memiliki luas lahan kurang lebih 32 Ha dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun. Dengan total panjang dermaga 450 meter saat ini (850 meter pada akhir 2016) dan kedalaman -14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter LWS). Terminal baru ini diproyeksikan untuk dapat melayani kapal petikemas dengan kapasitas 13 ribu – 15 ribu TEUs dengan bobot di atas 150 ribu DWT.
“Sebagai bagian dari Pelabuhan Kalibaru, terminal ini dipersiapkan untuk menerima kapal peti kemas generasi terkini,” ucapnya.
Terminal Petikemas Kalibaru merupakan terminal petikemas pertama dalam pembangunan Fase 1A Terminal New Priok yang terdiri atas tiga terminal petikemas dan dua terminal produk. Pembangunan Fase 2 Terminal Kalibaru akan dilaksanakan setelah pengoperasian Fase 1 Terminal Kalibaru. Ketika keseluruhan proyek telah selesai, akan ada total tujuh terminal petikemas dan dua terminal produk dengan area pendukungnya yang memiliki total area 411 Ha.
“Ke depan kami akan membangun kapasitas, konektivitas dan integrasi logistik maritim. Besar harapan kami Terminal Petikemas Kalibaru juga dapat memperkuat rantai logistik Indonesia dan dunia serta mampu memperkuat daya saing dan perdagangan Indonesia di kancah dunia,” jelasnya. Cakrawalamedia.co.id (tama)