Tasikmalaya

Gaya Hidup Tidak Teratur, Dapat Menimbulkan Penyakit Kronis

39
×

Gaya Hidup Tidak Teratur, Dapat Menimbulkan Penyakit Kronis

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Demi mencegah dan menditeksi dini dari berbagai penyakit di dalam tubuh. Sebanyak 35 pegawai Puskesmas Sukalaksana, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat melakukan pemeriksaan tekanan darah serta gula darah.

Kepala Puskesmas Sulaksana Dr.Budy Nugraha menyebutkan, bahwa pemeriksaan tekanan gula darah sebagai salah satu upaya pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk pencegahan dan mendeteksi awal dari Penyakit Tidak Menular.

“Penyakit tidak menular (PTM) adalah penyakit yang tidak menular dan bukan disebabkan oleh penularan vektor, virus atau bakteri, namun lebih banyak disebabkan oleh perilaku dan gaya hidup yang tidak teratur,”ujarnya kepada media Selasa (11/08/2020).

Budy menambahkan, WHO (World Health Organozation) menyebutkan “Non Communicable Disease (NCD) is a disease that is not transmissible directly from one person to another”; adalah penyakit yang tidak menular langsung dari satu orang ke orang lain.

“Dominasi masalah kesehatan di masyarakat saat ini mulai bergeser dari penyakit menular menjadi ke arah penyakit tidak menular. Penyebab kematian utama penduduk semua golongan umur pada saat ini disebabkan oleh PTM secara berurutan yaitu stroke, hipertensi, diabetes mellitus, tumor ganas/kanker, penyakit jantung dan pernafasan kronik,”tambahnya.

Penyakit tidak menular itu, sambung dia, adalah penyakit tidak ditularkan dari orang ke orang, perkembangannya berjalan perlahan dalam jangka waktu panjang. Penyakit bukan disebabkan oleh infeksi kuman. Penyakit kronis degeneratif antara lain penyakit Jantung, Stroke, Diabetes Mellitus, Kanker, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Cedera dan Gangguan Indera dan Fungsional.

“Penyakit yang disebabkan oleh perilaku dan lingkungan yang tidak sehat, faktor resiko bersama penyakit tidak menular yang dapat menjadi penyebab merokok; merokok dan menggunakan rokok elektrik dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah,”sebut Budy.

Menurut Budy, kurang aktifitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak dan mengurangi kebugaran tubuh. Kurang konsumsi buah dan sayuran menyebabkan kekurangan serat yang bermanfaat untuk kesehatan. Konsumsi alkohol memiliki dampak terhadap kesehatan hati, ginjal, otak, dan lain-lain.

“Diabetes merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Stroke, kondisi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak,”terangnya.

Budy mengungkapkan, penyakit jantung koroner akibat terjadinya penyumbatan aliran darah pada arteri koroner. Hipertensi, peningkatan tekanan darah yang dapat menimbulkan kerusakan pada organ lain ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke). Kanker payudara. Adanya tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker leher rahim tumbuhnya sel-sel tidak normal pada leher rahim.

“Sedangkan penyakit asma, kelainan berupa peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan penyempitan saluran napas Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang tidak sepenuhnya bisa kembali normal,”ungkapnya.

Budy menyampaikan, perilaku hidup sehat seperti, tidak merokok, konsumsi sayur dan buah lebih dari 5 porsi per hari, garam tidak lebih dari 1 sendok teh, gula tidak lebih dari 4 sendok makan, konsumsi lemak (minyak) tidak lebih dari 5 sendok makan, aktifitas fisik minimal 30 menit sebanyak 3-5 kali perminggu, tidak mengonsumsi alkohol dan kendalikan stres.

“Ditambah dengan lingkungan yang sehat, bebas polusi udara, kendaraan yang layak jalan, fasilitas umum untuk aktifitas fisik seperti tempat bermain dan olahraga yang cukup bisa membuat kita sehat,”tuturnya.

Dia menyarankan untuk menjaga kondisi tubuh seperti berat badan ideal, gula darah normal, kolesterol dan tekanan darah normal.
Pengendalian faktor resiko dengan menerapkan perilaku CERDIK.

“CERDIK merupakan singkatan dari, Cek kondisi kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang, Istirahat yang cukup dan Kendalikan stress,”papar Budy.

Rekomendasi Kementerian Kesehatan, kata Budy, ntuk pencegahan penyakit tidak menular diantaranya, tidak merokok, batasi konsumsi gula, garam lemak berlebihan rajin konsumsi buah dan sayur, rajin aktifitas fisik, cek kesehatan secara teratur cegah-penyakit-tidak-menular.

“Kita dari jajaran puskesmas terus berupaya melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan secara masif bagi masyarakat untuk deteksi dini penyakit tidak menular.
Ayo kenali penyakit tidak menular dan cek kesehatan secara teratur untuk mencegah penyakit tidak menular. Mencegah lebih baik dari pada mengobati,”tutupnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *