BANDUNG, (CAMEON) – Program ini dikenal saat bocah 10 tahun asal Ciawi Kab.Tasikmalaya yang kuat, berani dan tak pernah merasa minder. Bocah ini memperlihatkan semangat pantang menyerah serta penuh syukur.
Belum lama ini, Eka Ramdani dan beberapa punggawa Persib melakukan kunjungan ke Ciawi Kabupaten Tasikmalaya, bocah itu penuh percaya diri bermain sepak bola. Dihadapan pemain bola profesional, sang bocah unjuk kebolehan.
Bocah ini juga memiliki hobi menarik, yakni bermain pencak silat, futsal, dan lari marathon. Hobi lainnya, dia suka membantu ibunya yang berjualan nasi tutug oncom (TO), mencuci piring dan membeli air isi ulang galon yang tidak berat.
Sepintas, bocah ini memang seperti anak normal lainnya. Aktif, supel, ceria dan selalu berlari riang ke sana ke mari. Namun, jika dilihat semakin dekat, ternyata si bocah melakukan semua itu perlu perjuangan maha dahsyat.
Nama akrabnya Dede. Anak bungsu putra pasangan Tamsil (55) dan Bu Oom (50) danĀ ini memang layak diacungi jempol. Semangatnya untuk mandiri diusianya menginjak 10 tahun bukanlah perkara mudah.
Kaki kanan Dede mengecil sejak bayi. Sementara kaki kirinya berukuran agak besar karena tidak kuatnya menahan beban tubuh Dede yang dalam masa pertumbuhan.
Semakin hari, kaki kanan bocah ini semakin kecil. Bahkan boleh dikata, Dede menjadi tuna daksa. Kakinya sudah tidak berfungsi lagi. Ia hanya menggunakan kaki sebelah dengan ukuran tidak normal.
“Untuk beraktivitas terpaksa membuat sendiri kaki palsu. Terbuat dari gelas plastik yang ditumpuk-tumpuk, bawahnya pake bekas sandal jepit,” kata Bu Oom, Jumat (23/9/3016).
Bu Oom, warga Kampung Sukamantri Kecamatan Ciawi Kabupaten Tasikmalaya ini sehari-harinya berjualan aneka gorengan dan nasi tutug oncom. Penghasilan yang tidak seberapa tentu menjadi masalah untuk mengobati kaki anaknya dan membelikan kaki palsu.
“Beli mahal. Terpaksa Dede memakai kaki palsu buatan sendiri. Kadang setiap malam pahanya harus dipijitin, ada gumpalan darah yang sakit pakai kaki buatan sendiri,” bebernya.
Untunglah penderitaan Dede mulai berakhir. Beberapa pekan lalu, lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) memberikan fasilitas pemberian kaki palsu untuk Dede.
“Selain diberikan kaki palsu, Alhamdulillah mau diobati juga kaki sebelahnya ke Solo. Alhamdulillah Dede semakin bebas beraktivitas,” terangnya.
Kepala perwakilan IZI Jawa Barat, Surisman Thoyib, menyampaikan kabar gembira terkait bantuan kaki palsu. Saat ini, tersedia 1.000 kaki palsu bagi yang membutuhkan.
“Bagi Anda yang memiliki kenalan atau kerabat atau siapa pun yang mengalami cacat tubuh (tuna daksa) seperti kaki, bisa segera daftarkan pada 1000 kaki palsu gratis IZI,” bebernya, Jumat (23/9).
Informasi pendaftaran bisa ke kantor pusat IZI Jalan Raya Condet Batu Ampar Jakarta Timur atau ke kantor perwakilan IZI Jawa Barat. Pendaftaran dan verifikasi data dibuka sampai 25 September ini.
“Bisa menghubungi telpon (021)87787325. Atau no mobile atas nama Suwarni, 0878 8854 2738, atau 087838833769,” ujarnya.
IZI Jawa Barat sendiri berkomitmen membantu masyarakat dengan program memudahkan dan dimudahkan. Lembaga ini, merupakan laznas nasional yang tetap istiqomah dan konsentrasi untuk membangun umat.
“Salah satu programnya di program kesehatan. Seperti membantu Dede, agar mempunyai kaki sehingga bisa beraktifitas seperti anak-anak yang lainnya,” katanya.
Dikatakan Surisman, bantuan kaki palsu ini adalah program zakat to fit. Ini merupakan program untuk melayani masyarakat kurang mampu.
“Melalui program ini, IZI memberikan bantuan biaya kesehatan dan advokasi,” tandasnya. cakrawalamedia.co.id (Ais)