BANDUNG, (CAMEON) – Apa yang dilakukan oleh SMKN 11 Bandung ini, boleh jadi sebagai langkah yang sangat baik untuk mengajak peserta didiknya belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan. Kegiatan ini mereka lakukan melalui ekstrakurikuler (ekskul) English Club.
Seperti diketahui, pembelajaran menyenangkan dapat tercipta, jika seorang pendidik menguasai berbagai metode pembelajaran dan meramunya sehingga menjadi metode pembelajaran yang variatif.
English Club SMK Negeri 11, Kota Bandung adalah satu dari belasan ekskul yang ada di sekolah tersebut. Sesuai dengan namanya, organisasi resmi di bawah naungan sekolah ini, mengajak para siswanya untuk belajar bahasa Inggris dengan cara yang menyenangkan.
“Kita menyadari, bahwa bahasa Inggris itu saat ini sangat penting, apalagi bagi siswa SMK yang nantinya mereka akan terjun di dunia kerja. Jadi ini semacam bekal buat mereka ke depannya. Karena, kalau cuma belajar di secara akademik, mungkin tidak cukup bagi siswa,” kata pengajar Ekskul English Club SMKN 11 Bandung, Intan Kandhi Sukmi (31).
Dikatakan Intan, English Club yang ada di sekolahnya ini, memiliki kegiatan rutin yang bisa diikuti oleh seluruh anggotanya. Beberapa kegiatan itu diantaranya, pertemuan mingguan yang akan menggali komunikasi siswa dalam berbahasa Inggris.
“Misalnya, kita ngobrol bareng tapi ada tema-temanya. Misal, tentang film, musik, permainan, tapi menggunakan bahasa Inggris,” ujarnya.
Tidak hanya itu, dia menambahkan, English Club SMKN 11 Bandung memiliki kegiatan yang bernama outing. Bentuk kegiatannya sendiri adalah bedah film, diskusi, berkomunikasi langsung dengan orang asing dan kegiatan menarik lainnya. Kegiatan ini mereka lakukan setiap memasuki semester baru.
“Jadi kegiatan ini di luar sekolah. Tujuannya biar anak-anak ini lebih enjoy saat belajar bahasa Inggris, jadi tidak kaku. Bermain tapi sambil belajar. Selain itu, ada juga kegiatan lomba lomba bahasa Inggris antar kelas setahun sekali,” imbuhnya.
English Club SMKN 11 Bandung, bukan sekadar ekskul biasa. Proses pembelajaran yang mereka gunakan ini sangat menyenangkan. Mulai dari pemberian materi, cara berkomunikasi dengan siswa, memberikan permainan yang menarik, dan lainnya. Sehingga, saat mengikuti proses pembelajaran, siswa merasa senang dan nyaman untuk belajar bahasa Inggris.
“Saya memberikan stimulasi, bahwa belajar bahasa itu menyenangkan. Kita lebih memotivasi anak-anak aja. Kita ingin menumbuhkan minat anak dan agar mereka terpacu lagi untuk belajar bahasa Inggris,” ucapnya.
Sebagai seorang pendidik dia berharap, lebih banyak siswa yang tertarik dengan pelajaran bahasa Inggris. Secara umum, diharapkan ada perubahan pola pikir siswa yang menganggap bahwa belajar bahasa Inggris itu suatu kewajiban, padahal belajar bahasa Inggris itu kebutuhan siswa untuk bekal mereka saat bekerja.
“Saya membuat bahwa belajar bahasa Inggris itu menyenangkan. Selain itu, ingin membangun kesadaran dan memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar bahasa Inggris ini,” tambahnya. (Kya).
