News

Asah Pena Sejak Dini, Langkah Kota Tasikmalaya Wujudkan Tradisi Literasi Kuat

163
×

Asah Pena Sejak Dini, Langkah Kota Tasikmalaya Wujudkan Tradisi Literasi Kuat

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Perjalanan literasi Kota Tasikmalaya mencapai tonggak baru dengan digelarnya pelatihan kepenulisan inspiratif yang dirancang khusus untuk pelajar SMP/MTs dan santri se-Kota Tasikmalaya di Gedung Galih Prawesti pada Rabu, 20 November 2024.

Acara ini mengusung tema “Mengasah Kemampuan Menulis Sejak Dini”. Hal itu menjadi simbol nyata komitmen pemerintah daerah dalam menanamkan keterampilan menulis sejak dini sebagai fondasi penting bagi generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk membangun budaya literasi yang kokoh dan melahirkan bakat-bakat menulis baru di Tasikmalaya.

Dukungan Pemerintah dalam Membangun Tadisi Literasi
Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowasyah, hadir langsung dalam kegiatan ini sebagai wujud dukungan pemerintah terhadap pengembangan literasi generasi muda.

Dalam sambutannya, Cheka menekankan bahwa menulis bukan sekadar keterampilan akademis, tetapi merupakan kemampuan yang mampu membuka peluang luas dalam berbagai bidang kehidupan.

“Kemampuan menulis adalah keterampilan abadi yang tidak hanya membantu di dunia pendidikan, tetapi juga memungkinkan seseorang untuk berkontribusi secara signifikan di masyarakat,” ujar Cheka.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Targetkan Penurunan Stunting 2024 Hingga 10,75%

Kegiatan ini juga mencerminkan visi Kota Tasikmalaya untuk menjadi kota yang tidak hanya kaya akan budaya, tetapi juga produktif dalam karya tulis.

Tradisi kepenulisan menjadi salah satu pilar penting yang diharapkan dapat memperkuat identitas kota sekaligus memperluas wawasan generasi muda.

Dalam pelatihan ini, peserta diajak mendalami berbagai materi menarik, mulai dari teknik dasar menulis kreatif hingga cara mengembangkan ide menjadi tulisan yang inspiratif.

Tak hanya itu, peserta juga diajak untuk melihat menulis sebagai alat ekspresi yang dapat membawa perubahan positif, baik dalam skala pribadi maupun sosial.

Antusiasme para pelajar dan santri terlihat sepanjang acara. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga berpartisipasi aktif dalam sesi diskusi dan praktik menulis.

“Semangat menulis sejak dini adalah langkah awal untuk menciptakan generasi literasi yang tangguh dan kreatif,” tambah Cheka, menutup sambutannya.

Pelatihan ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam mendorong perkembangan bakat dan keterampilan anak muda.

Harapannya, inisiatif ini dapat melahirkan penulis-penulis besar yang tidak hanya membawa nama Kota Tasikmalaya ke kancah nasional, tetapi juga memperkaya tradisi literasi sebagai bagian dari sejarah budaya lokal.

Seiring waktu, kegiatan seperti ini diharapkan dapat menjadi warisan strategis yang membentuk generasi cerdas, inovatif, dan siap menghadapi tantangan zaman, menjadikan Kota Tasikmalaya sebagai salah satu pusat literasi yang diperhitungkan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *