News

Air Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

147
×

Air Sungai Meluap, Ratusan Rumah Terendam Banjir

Sebarkan artikel ini

KAB TASAIKALAYA (CM) – Hujan deras menyebabkan aliran Sungai Citanduy dan Cikidang meluap mengakibatkan ratusan rumah di Kampung Bojongsoban Bojongwaru Tanjungpura dan Hegarsari, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, terendam banjir.

Menurut keterangan warga setempat, Nenden (27), air naik membanjiri rumah sekitar pukul 01.20 WIB dini hari dan ia pun langsung menyelamatkan diri ke rumah mertuanya. “Kalau tidak buru-buru rumah pasti kebanjiran,” ungkapnya, Rabu (08/04/2020).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya melalui Kabid Darlog, Irwan mengatakan, ketinggian air rata-rata antara 40 sentimeter sampai 1 meter. Sedangkan, warga setempat tetap bertahan di rumahnya masing-masing. “Memang ketinggian air yang paling parah itu di Kampung Bojongwaru,” ujar Irwan.

“Di Bojongwaru ketinggian airnya 60 sentimeter sampai 1 meter, tapi di lokasi lainnya hanya mencapai 30-40 sentimeter. Namun, dengan kondisi ini masyarakat masih tetap bertahan menunggu air surut dan beberapa warga berupaya membuang genangan air yang masuk ke rumahnya,” tambah Irwan.

Tak hanya itu, banjir yang sering terjadi di Kecamatan Sukaresik memang langganan dan masyarakat juga sudah terbiasa tetapi mereka mewaspadainya jika kondisinya sudah semakin tinggi akan menyelamatkan diri.

Akan tetapi warga yang sudah melakukan panen tak bisa menyelamatkan gabahnya hingga terendam, tetapi sekarang mereka berupaya melakukan penjemuran dan lainnya membersihkan rumah meski kondisi air masih belum surut.

“BPBD, TNI dan Polisi masih tetap mendirikan Posko Covid-19 lokasinya itu menggunakan Pustu,” paparnya.

Sementara, Indra  (58), warga Kampung Bojongwaru menuturkan, hujan yang terjadi telah mengakibatkan 85 KK terendam banjir dengan ketinggian antara 60 sentimeter dan 1 meter. Karena, lokasinya tersebut berada di bantaran sungai dan itu paling terdampak hingga sekarang mereka mengungsi saudara dan tetangganya yang masih tetap terendam meski masih tetap aman.

“Memang Kampung Bojongwaru selama banjir paling terdampak dibanding lainnya. Karena, banyak rumah berdekatan dengan bantaran sungai Cikidang dan Citanduy terendam dan sekarang ini lahan pertanian seluas 32 hektare telah terendam. Sebenarnya, sekarang petani akan melakukan panen tetapi melihat kondisi sekarang mengalami kerusakan cukup parah,” paparnya. (Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *