KOTA TASIK (CM) – Jalanan Kota Tasikmalaya mulai sepi pada Pukul 00.23, beberapa orang berkumpul di Malam Veloce, berbagi kopi dan cemilan sambil menikmati kebersamaan khas Kota Tasikmalaya.
Beberapa ratus meter jauhnya, sekelompok pemuda, termasuk Adit dan Camal, dengan semangat memindahkan kontainer plastik ke sebuah rumah yang sedang disiapkan.
Di rumah tersebut, mereka dan relawan lainnya sibuk mengumpulkan dan menyortir pakaian. Ada jaket, kemeja, mukena, sepatu, tas, dan bahkan gendongan bayi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komunitas bernama “Super Friend Tasikmalaya” yang tengah mempersiapkan “Pasar Sukarela” untuk mendukung acara “Santri Fest” dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional.
Pasar Sukarela adalah kegiatan bakti sosial yang unik. Barang-barang yang dikumpulkan akan dijual dengan harga yang ditentukan oleh pembeli. Mereka juga memberikan kesempatan bagi pengunjung yang tidak memiliki uang untuk menukar barang dengan barang lain tanpa memandang harganya.
Adit menjelaskan tentang teknis pasar tersebut dan pembatasan dalam jumlah pembeli di setiap tenant.
Super Friend Tasikmalaya, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Tasikmalaya, berharap bahwa Pasar Sukarela dan kegiatan bakti sosial seperti ini akan memberikan dampak positif pada komunitas dan membantu mereka yang membutuhkan.
“Ini juga mencerminkan semangat gotong-royong dan kebersamaan dalam membantu sesama di Kota Tasikmalaya,” harapnya.
Pembina Super Friend Tasikmalaya, Yoko Arief Rahandi, mengungkapkan harapannya bahwa kegiatan ini akan menjadi contoh yang menginspirasi dan menunjukkan semangat gotong-royong yang kuat di masyarakat Kota Tasikmalaya.
“Pasar Sukarela adalah bukti bahwa tindakan kecil dari komunitas ini dapat memiliki dampak besar dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
