TASIKMALAYA (CM) – Direktur Utama RSUD SMC Heru Suharto mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu cara mewujudkan itu adalah dengan memanfaatkan teknologi di rumah sakit.
“Salah satunya pengawasan berbasis teknologi. Pengawasan pelayanan kesehatan bukan hanya bisa dilakukan oleh direksi namun menembus hingga bupati,” ungkapnya, saat ditemui di Singaparna, Senin (07/10/2019).
Dijelaskan, pihaknya telah mengaplikasikan penggunaan pemantauan melalui teknologi canggih. Ia mengklaim, dengan teknologi ini dapat lebih memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.
Heru mencontohkan, pelayanan di IGD sudah ada ketentuan. Artinya setelah 6 jam pasien masuk ke IGD, mereka akan diberikan tiga pilihan, apakah akan rawat inap, rawat jalan, atau rujukan.
“Seluruh direksi dilibatkan terlebih untuk melakukan pengawasan, kalau dalam enam jam lebih sedikit pasien tidak diberi tiga pilihan tadi, maka petugas harus memutuskan,” katanya.
Tidak susah memantau itu semua. Cukup menggunakan aplikasi yang terinstal dengan telpon genggam, pihak keluarga dapat mengetahui langsung ketika ada pasien yang tidak mendapat tindakan atau berada di ruang IGD melebihi 6 jam.
Selain mampu mengukur kinerja rumah sakit dalam melayani pasien, aplikasi yang dia sebutkan itu dapat mengetahui secara pasti ketersediaan kamar rawat inap.
“Mudah diketahui, kamar mana yang terisi dan kosong. Semua terekam secara digital dan real time. Saya terapkan sistem pengawasan berbasis teknologi ini, sebagai upaya pemerintah menjamin keterwujudan pelayanan kesehatan yang profesional dan berkeadilan kepada masyarakat,” beber Heru.
Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan paripurna terutama dalam pengawasan di bagian IGD dan ketersediaan kamar rawat inap tadi. Karena kata dia, dua hal ini menjadi bagian penting dari pelayanan rumah sakit yang cepat.
“Ini bisa dilihat oleh masyarakat luas, berapa kamar yang tersedia atau pelayanan di IGD seperti yang tadi diterangkan,” paparnya. (anto)
