KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Ratusan warga dari sekitar komplek TNI-AU lanud Wiriadinata Cibeureum Kota Tasikmalaya kamis ( 21/07) menggelar unjuk rasa di depan pintu masuk Pangkalan Militer ini.
Dengan membawa sejumlah spanduk, warga meminta kejelasan batas tanah mereka yang dinilai telah di caplok secara sepihak oleh TNI-AU.
Situasi semakin memanas saat beberapa orang berupaya memprovokasi warga dengan melempar air mineral dan batu ke arah barisan aparat yang menjaga pintu masuk pangkalan. Akhirnya, tim PHH ( Pasukan Huru Hara ) Lanud Wiriadinata berupaya membubarkan massa setelah mereka mulai beringas. Tiga orang provokator berhasil diamankan.
Sementara itu, sejumlah perwira berusaha untuk memberikan penjelasan terkait batasan tanah yang dituntut warga, dengan model pendekatan persuasif.
Akhirnya, setelah diberikan penjelasan, warga pun memahami dan membubarkan diri.
Aksi warga yang berunjuk bentrok dengan aparat TNI ini tentu hanyalah sebuah Simulasi dari teknik penangulangan massa oleh Tim pasukan Huru hara yang dimiliki oleh satuan TNI-AU Lanud Wiriadinata.
Danlanud Wiriadinata, Letkol PNB Roni Armanto menegaskan, bahwa simulasi ini jangan diartikan bahwa TNI selalu bertindak represif dan terkesan arogan saat menghadapi masa namun menurut Roni upaya persuasiflah yang dikedepankan pihak TNI dalam penyelesaian masalah.
“Ini hanya simulasi, bagaimana anggota kami bisa meredam aksi anarki massa yang terprovokasi namun yang paling penting adalah prosedur persuasif dalam penyelesaian sebuah masalah, selain untuk melatih kesiapan anggota dalam membantu pihak kepolisian, ” pungkas Rony. cakrawalamedia.co.id (dzm )