KOTA CIMAHI (CM) – Malang benar nasib pria tua ini. Disisa akhir hidupnya, dia harus berjibaku dengan kesendirian, penyakit, gangguan mental dan rumah gubuk yang sudah tidak layak huni.
Usianya 62 tahun, Warga RT 02 RW 07 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi. Kakek ini hidup sendiri di sebuah rumah gubuk yang tak layak huni.
Baca juga: Waw, Perpustakaan Digital Cimahi Makin Seksi
Kondisinya lumpuh, sulit melakukan keperluan pribadi, tidak bisa aktifitas seperti orang pada umumnya, mengalami gangguan mental dan jauh dari orang terdekat. Lengkap sudah penderitaannya.
Adalah Ato Suharyanto, pria yang sebelumnya berprofesi sebagai tukang ojeg dan hansip. Saat ini hanya bisa terbaring tak berdaya di atas kasur yang tipis.
Sudah dua hari terakhir ini, Ato sengaja dipindahkan sementara untuk tinggal di bangunan bekas Posyandu melati RW setempat, karena rumahnya yang terlihat tidak layak huni tersebut. Konon menurut kabar, rumahnya akan segera diperbaiki oleh warga dan pemerintahan setempat.
“Iya kondisinya sekarang kayak gitu, sakit stroke tidak bisa beraktifitas lagi dari tahun 2017 lalu,” kata Imas, salah seorang warga setempat, Rabu (13/02/2019).
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kata Imas, pihaknya terpaksa memindahkan sementara pria itu ke bangunan bekas Posyandu. Selain karena tempat tinggalnya akan segera direnovasi, juga karena pria yang memiliki 2 anak ini sering mengamuk secara tiba-tiba.
Kondisi seperti ini, sudah dialaminya sejak tahun 2017 lalu, saat itu memang Ato masih tinggal bersama sang isteri dan kedua anaknya yang sudah dewasa. Di tahun 2017 itulah, Ato mengalami kecelakaan terjatuh di kamar mandi rumahnya, hingga mengalami stroke. “Dulu sempat jatuh di kamar mandi sampai stroke,” ujarnya.
Imas mengungkapkan, di tahun 2017 pula isterinya meninggal dunia. Setelah ditinggal sang isteri, Ato pun tiba-tiba mengalami depresi berat, sehingga mengalami gangguan mental. Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi, karena Ato sering mengamuk, kedua anaknya pun memilih terpisah dan tinggal di kawasan Kelurahan Cipageran.
Sejauh ini, memang Ato juga sempat di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Cimahi, guna mendapat perawatan medis. Setelah mendapat perawatan, kondisi Ato yang biasanya sering mengamuk tiba-tiba itu, kini mulai membaik.
“Sudah dibawa ke Cibabat, terus hasil pemeriksaan kata dokter kesehatan jiwanya terganggu,” tuturnya.
Awalnya memang menurut dokter, Ato harus mendapat perawatan intensif sehingga harus dirawat inap. Namun, berhubung tidak ada satu pun pihak keluarganya yang mengantar, sehingga dengan terpaksa dibawa ke rumah dan sekarang tinggal di Posyandu.
Sementara itu, Ketua RW 07 Kelurahan Baros, Wasgio mengatakan, keluarga pak Ato memang ada namun cukup jauh, sementara anak-anaknya sibuk bekerja sehingga tidak bisa full seharian untuk menunggu dan mengurusnya.
Setelah ditinggal sang isteri dan kedua anaknya, Ato pun mulai tak terurus dan tinggal sendiri di sebuah rumah gubuk, yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak layak huni. Pantauan di lokasi, terlihat isi di dalam rumah tersebut sangat semrawut berantakan, sebagian atap tak tertutup genteng.
Tak hanya itu, kondisi sangat miris terlihat ketika melihat kondisi bagian belakang rumahnya ini, terlihat sudah dipenuhi rumput dan tanaman liar yang sudah merambat hampir ke seluruh bagian rumah.
“Iya prihatin, warga dari kader, PKK, dan tetangga setempat juga inisiatif merawat Ato semampunya,” ujar Wasgio seraya menambahkan.
Pihaknya berharap kondisi kesehatan Ato dapat segera pulih dan rumahnya segera selesai diperbaiki, agar Ato bisa kembali ke rumah tinggalnya dan kumpul kembali bersama keluarganya. (Intan)