KAB TASIKMALAYA (CM) – Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, bersama timnya mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Singaparna Medika Citrautama dan menyampaikan rasa prihatin dengan adanya musibah minuman keras oplosan yang memakan korban para generasi muda penerus bangsa hingga meninggal dunia.
Ato menegaskan bahwa hal ini harus menjadi catatan kasus lama serta adanya pemikiran bersama. “Karena ini terjadi dari faktor pengawasan yang sangat lemah, mungkin dari faktor lingkungan ataupun keluarga,” ujarnya, Jumat (24/01/2020).
Ia juga menyampaikan sekaligus memohon kepada petugas kepolisian harus bersikap tegas. “Dalam arti anak-anak yang meracik tidak berdiri sendiri, tapi juga ada faktor-faktor yang lain sehingga perlu adanya penegakan hukum yang memang juga dan tidak serta merta untuk ikut andil menyikapi peristiwa ini,” tutur Ato.
Pihaknya meminta kepada stakeholder terkait agar lebih serius dan masif memberikan pengawasan, sosialisasi dan perlindungan.
Menurutnya, kejadian tersebut akan menjadi titik perhatian KPAID mengingat yang meninggal dunia rata-rata kalangan pelajar, dan pihaknya pun dalam waktu dekat ini akan melakukan koordinasi dengan aparat desa setempat untuk melakukan sosialisasi serta pendampingan psikis kepada anak-anak yang menjadi korban,” tandasnya. (Amas)