CIMAHI, (CAMEON)-Namanya kini abadi dalam sejarah peradaban Cimahi. Sosoknya yang sederhana, lemah lembut pada kebaikan namun tegas pada ketidakadilan akan senantiasa terkenang bagi perjalanan Kota ini.
Dialah almarhum Santoso Anto, ST. Sosok muda yang banyak menginspirasi kedewasaan berpolitik bagi Cimahi itu pergi untuk selamanya. Figur teladan yang menunjukan cara menjadi muslim negarawan telah berpulang ke-hadiratNya.
CAMEON dan rekan jurnalis yang biasa meliput di wilayah Kota Cimahi sangat kaget mendengar kabar wafatnya Wakil Ketua DPRD ini. Terlebih, dalam beberapa hari sebelumnya, sebagian rekan jurnalis masih berinteraksi dengannya. Ia masih ceria melayani wawancara melalui sambungan telpon dan whatsapp.
Namun pesan pagi itu menghentak semua. Ustadz yang kerap terlihat memakai motor vespa kala berkantor ke DPRD Kota Cimahi ternyata beberapa hari belakangan tengah menjalani perawatan di RSUD Cibabat. Hingga kabar itu datang.
“Innalillahi wainnailahi roojiun, turut berdukacita ats meninggalnya Bpk H. Santoso Anto ST, Wakil ketua DPRD kota Cimahi, pada Sabtu (8/4/2017) pukul 06:15 Wib di RSU Cibabat.”
Beberapa jam kemudian, rumah duka di Jalan Flamboyan 2 No. 20 Blok C Cihanjuang Kota Cimahi riuh. Mesjid Manbaul Huda yang berada tepat didepan rumahnya penuh. Banyak orang berlomba menyolatkan jenazahnya.
“Wajahnya terlihat bercahaya. Baru kali ini saya merasakan kesedihan seperti kehilangan orang tua sendiri. Padahal belum lama mengenal almarhum,” kata Agus, salah seorang jurnalis dari INILAH KORAN, saat ditemui usai ta’ziah.
Almarhum yang pernah menjabat ketua DPD PKS Kota Cimahi tahun 2010-2015 dan sempat digadang-gadang akan maju dalam Pilwakot Cimahi tahun 2017 ini meninggalkan seorang istri dan 5 orang anak. Ia termasuk pioner partai dakwah di Cimahi.
Beberapa jam menjelang pemakamannya di TPU Mbah Cikur Cihanjuang Kota Cimahi, jemaah dari berbagai latar belakang tak hentinya datang menyolatkan. Lantunan doa terus bergema hingga jenazah diantarkan untuk terkahir kalinya.
Sikap negarawan telah diajarkan almarhum. Bagaimana komitmen pada sebuah keputusan, mementingkan kepentingan rakyat dan rendah hati pada siapa pun menjadi pelajaran berharga saat beliau hidup hingga pergi untuk selamanya.
Terlihat di Mesjid tempat almarhum disemayamkan, dua kandidat yang bertarung dalam Pilwalkot Cimahi beberapa bulan lalu, turut mengantar jenazahnya. Ajay M Priatna dan Achmad Zulkarnain, sama-sama kehilangan.
“Beliau orang baik. Saya sangat kehilangan. Kenal beliau belum lama. Tapi saya mengenal beliau sebagai orang baik. Mendoakan semoga almarhum diterima disisi-Nya,” tutur Walikota Cimahi Terpilih, Ajay M Priatna.
Kang Azul, sapaan karib Achmad Zulkarnain, sahabat almarhum yang juga ketua DKM setempat menyebut, dirinya dan para aktivis dakwah telah kehilangan kawan rekan perjuangan.
“Saya tahu persis. Siapa beliau ini. Beliau seorang kader dakwah yang sangat luar biasa. Semoga Allah mengampuni segala dosa,” katanya, dalam sambutan sebelum melepas jenazah dari Mesjid.
Ketua DKM Manbaul Huda RW 17 ini mengungkapkan, para ahli mesjid dilingkungannya telah menjadi saksi bahwa beliau banyak berkontribusi paa kegiatan di mesjid dan kegiatan kemasyarakat lainnya.
Bahkan, kata Kang Azul, sampai ajal tiba almarhum masih menjabat sebagai Ketua RT 05/17. Ia pun dikenal sebagai sosok warga masyarakat yang sangat peduli dan bertanggungjawab.
“Saya punya ikatan yang bukan hanya teman. Almarhum adalah teman SMA, teman kuliah hingga di partai dan tinggal di blok C ini,” imbuhnya.
Mewakili DPP PKS, Tate Komarudin mengungkapkan kesan bersama almarhum. Terlebih, saat dirinya menjabat ketua DPW PKS Jawa Barat, maka Santoso Anto adalah ketua DPD PKS Cimahi.
“Bagaimana kegigihan dan dedikasi beliau yang ikhlas. Kontribusi almarhum memperjuangkan kesejahteraan, memperbaiki kehidupan masyarakat dengan perannya sebagai pejabat publik,” kata Tate.
Saat pencalonan Walikota Cimahi, ia mengungkapkan, PKS punya dua calon yakni Kang Azul dan Pak Anto ini. Belakangan, keputusan partai menunjuk Azul sebagai calon pemimpin Cimahi untuk bertarung dalam perhelatan Pilkada.
Hebatnya, meskipun Santoso Anto tidak ditunjuk sebagai kandidat, namun dirinya malah menjadi tim sukses yang sangat gigih. Ia mempersembahkan karya terbaiknya.
“Mengantarkan beliau teu hariwang dan teu salempang. Segudang amal dan prestasi telah beliau lakukan. Menghadap Allah dengan amal shaleh, bukan hanya untuk masjid dan partai, tetapi untuk semua masyarakat Cimahi. InsyaAllah dalam keadaa khusnul khatimah,” bebernya.
Sosok almarhum memang diakui sebagai pribadi negawaran. Ia yang pribadi santun, jujur dan perekat kerjasama eksekutif dan legislatif itu diakui oleh para pejabat di Pemerintahan Kota Cimahi.
Asisten Pembangunan dan Perekonomian Kota Cimahi Benny Bachtiar mengungkapkan, dirinya telah mengenal almarhum sejak tahun 2009. Sejak itu, Ustadz Santoso Anto selalu menjembatani komunikasi antara ekskutif dan legislatif.
“Kami sangat kehilangan figur seperti almarhum. Melalui beliau, komunikasi sangat baik. Beliau mampu masuk ke berbagai kalangan hingga menimbulkan sesuatu yang bernilai positif,” kata Benny.
Disamping itu, Benny menilai, Santoso Anto telah mengajarkan tentang konsistensi antara ucapan dan perbuatan. Kuat pada prinsip dan mengayomi.
“Ada hal yang sangat menarik dari beliau. Sebuah figur yang tegas tapi sederhana. Yang sayang senang dari beliau, konsisten apa yang menjadi sebuah prinsip. Hal seperti itu sudah jarang saat ini. Tapi ada pada beliau,” ujarnya.
Rekan sejawat sesama pimpinan DPRD, Bambang Purnomo lebih terlihat kehilangannya. Saat mewakili anggota dewan, ia berujar, Santoso Anto adalah sosok guru bagi para legislator di Cimahi.
“Beliau seperti guru. Banyak yang diberikannya merupakan kinerja terbaik. Sedikit bicara dan sangat serius bekerja,” tutur Bambang.
Dengan cara bersikap Santoso yang rendah hati, familiar namun terasa tegas, kata Bambang, almarhum selalu mengajak para dewan lainnya untuk serius berkerja memegang amanah dari rakyat.
“Beliau mengajak kita untuk bekerja sesuai aturan dan sebagai fungsi DPRD. beliau sangat serius. Kami merasa kehilangan,” ujarnya.
Salah satu pelajaran berharga dari sosok almarhum, sambungnya, Santoso Anto memberikan teladan dalam hal berakhlak. Beliau figur lurus dan selalu postif thinking.
“Semuanya dipandang baik. Selalu menasehati kami agar bekerja sebaik mungkin. Saya lihat beliau selalu serius bekerja keras, bertanggung jawab dan tidak pernah mengeluh,” lanjutnya.
Beberapa pekan sebelum beliau sakit, Bambang pernah mengajak almarhum bercanda. Agar tidak terlalu serius bekerja, ia mengajak almarhum makan.
“Pak, makan banyak biar gemuk. Beliau menjawab, Pak Bambang, Saya nggak bisa makan banyak nasi. Saya diabetes. Saya baru tahu beliau selama ini sakit, tidak pernah mengeluh beliau ini,” katanya
Atas nama wakil rakyat Cimahi, Bambang pun mengucapkan terima kasih. Terima kasih atas semua kebaikan dan pengabdiannya kepada rakyat Kota Cimahi.
“Terima kasih telah mengajarkan banyak hal pada semua anggota DPRD. InsyaAllah akan kami teruskan pesan pesan Mas Anto,” tutupnya. (Ginan)