News

Sigap Tangani Covid-19. Pangandaran Dapat Apresiasi Pemprov Jawa Barat

126
×

Sigap Tangani Covid-19. Pangandaran Dapat Apresiasi Pemprov Jawa Barat

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran terkait penanganan dan pencegahan covid 19 di Kabupaten Pangandaran.

Apresiasi tersebut langsung disampaikan oleh Sekretaris yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad yang di dampingi Wakil Ketua Harian Pelaksana Bansos Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Barat Dodo Suhendar saat melakukan kunjungan koordinasi kepada Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Jumat (08/05/2020).

Usai koordinasi dengan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata terkait penanganan Covid di Pangandaran, Daud Achmad mengatakan bahwa pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersekala Besar ( PSBB) yang dijalankan oleh Pemprov Jabar ternyata sudah jauh hari sebelumnya telah dilaksanakan di Pangandaran.

“Saya bersama pak Kadis Sosial sekaligus dari Gugus Tugas Provinsi sengaja datang ke Pangandaran untuk melihat secara langsung dilapangan mengenai pelaksanaan PSBB,”ujarya kepada wartawan, Jumat (08/05/2020).

Dan ternyata, kata Daud, Pemda Pangandaran itu sebelum PSBB Provinsi Jabar diberlakukan, tetapi hal-hal yang berkaitan dengan PSBB itu sudah lebih dulu dilaksanakan oleh Pangandaran.

“Inilah kelebihan pemda pangandaran dalam menangani covid-19,”puji Daud.

Menurut dia, Kabupaten Pangandaran bisa menjadi benchmarking penanganan covid-19 dimana penerapan PSBB sudah berjalan.

“Saya kira pangandaran dengan kebijakan – kebijakan pak bupati ini bisa menjadi benchmarking untuk kabupaten-kabupaten lain,”ucapnya.

Daud menyebutkan, apa yang menjadi target atau tujuan PSBB sebetulnya sudah lebih dahulu dilakukan di pangandaran salah satu contohnya, pergerakan orang sudah berkurang.

“Selain itu, jaminan sosial yang dari Pusat dan Provinsi, Pemda Pangandaran juga sudah lebih dulu mengeluarka, ini contoh yang harus di tiru oleh Kabupaten-kabupaten lain di Jawa Barat,”harap Daud.

Daud mengungkapkan, langkah untuk menyetop penyebarluasan wabah virus corona dengan mengurangi kerumunan orang pun telah dilaksanakan di Pangandaran.

“Menurut saya pangandaran telah berhasil, karena sebelum ada instruksi peraturan, pak bupati lebih dulu menerapkan itu, karena kunci menyetop dari penyebaran virus ini adalah bagaimana orang tidak masuk kewilayah kita dan mengurangi kerumunan- kerumunan orang,”ungkapnya.

Salah satu contohnya, sambung dia, yakni penanganan untuk para pemudik yang ingin masuk pangandaran harus melalui isolasi khusus.

“Bupati Pangandaran mengintruksikan kepada semua jajarannya mulai dari tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten ketika ada yang datang dari luar terlebih dari zona merah harus dikarantina dulu selama 14 hari,”tuturnya.

Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, apa yang telah dilaksanakannya itu murni sebagai kewajiban dalam melindungi masyarakat Kabupaten Pangandaran karena itu sudan menjadi kewajibannya.

“Saya kalau bekerja tidak pernah ingin di puji, tidak berniat mencari prestise, tapi saya bekerja murni sebagai satu pemikiran bahwa bagaimana melindungi masyarakat pangandaran,”aku Jeje.

Menurut Jeje, kalau kita di pandang sebagai suatu hal yang baik maka saya mengucapkan alhamdulillah tentunya. Dan faktornya bukan hanya pola saja tetapi dari daya dukungan alat juga yang bagus.

“Jadi, saya bekerja selalu berdasarkan satu pertimbangan yang rasional dan terukur bahwa langkah-langkah ini harus tepat sasaran,”tegasnya.

Dalam mengambil keputusan penanganan covid-19. Jeje mengaku, sangat hati-hati dengan melakukan langkah-langkah yang terukur.

“Kita ukur betul langkah-langkah ini, seperti pencegahan ini, jaminan bantuan sosial dan bagaimana menggerakan ekonomi, itulah langkah yang kita lakukan,”sebutnya.

Jeje menambahkan, bahwa berbagai langkah-langkah yang diambil itu semata-mata untuk kebaikan masyarakat Kabupaten angandaran.

“Kenapa kita mesti menyetak banyak masker, karena terbukti sekarang masker ini menjadi ampuh, kenapa kita membuat isolasi khusus untuk menekan indeks penyebaran, kenapa diperketat agar akses indeks penyebaran semakin kecil,”papar Jeje.

Di akhir wawancara, Jeje mengucapkan rasa terimakasih kepada Pemprov Jabar yang sudah mengapresiasi.

“Namun, niat saya sama sekali tidak berfikir sebagai contoh,tetapi berfikir bagaimana melindungi masyarakat pangandaran,”pungkasnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri, Sekertaris Daerah Kabupaten Pangandaran Drs. H Kusdiana MM, Asisten Bidang Administrasi Umum Drs H Suheryana M.M dan beberapa Kepala Dinas lingkup Kabupaten Pangandaran. (Andriansyah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *