KORSEL (CM) – Kemenangan dramatis Red Sparks dalam laga lanjutan Liga Voli Korea 2024-2025 pada Jumat 10 Januari 2025 menyisakan perasaan campur aduk, terutama rasa kecewa dari tim dan pelatih.
Skuad yang dilatih oleh Ko Hee-jin itu melanjutkan performa impresifnya dengan mengalahkan GS Caltex Seoul KIXX.
Bertanding di Seoul Jangchung Gymnasium, Korea Selatan, Red Sparks harus bersusah payah meraih kemenangan tipis dengan skor 3-2 (25-23, 25-27, 25-22, 20-25, 15-12).
Hasil ini menambah catatan manis Red Sparks, yang kini mencetak sembilan kemenangan beruntun—sebuah rekor baru bagi tim tersebut.
Pevoli asal Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, kembali menjadi bintang lapangan dengan torehan 33 poin. Penampilan luar biasa pemain asal Jember, Jawa Timur itu, sekali lagi menunjukkan perannya sebagai ujung tombak utama Red Sparks.
Namun, performa cemerlang Megawati sedikit tertutupi oleh beberapa kekurangan dalam permainan tim. Red Sparks gagal meraih poin penuh dari GS Caltex, yang saat ini berada di posisi terbawah klasemen.
Salah satu penyebab kegagalan Red Sparks untuk mendapatkan tiga poin penuh adalah penampilan yang kurang memuaskan dari Vanja Bukilic.
Berbeda dengan Megawati yang bersinar sebagai mesin poin, pevoli asal Serbia itu hanya berhasil mencetak 16 poin dengan tingkat keberhasilan serangan sebesar 28,2 persen.
Usai pertandingan, pelatih Ko Hee-jin tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Meski demikian, ia tidak ingin hanya menyalahkan Bukilic atas hasil kurang memuaskan ini.
“Voli adalah permainan tim, ini bukan hanya soal Bukilic,” ungkap Ko, seperti dikutip dari Naver.com.
“Ketika ada satu pemain yang tidak bermain maksimal, pemain lainnya harus mampu mendukung dan menjaga ritme permainan,” tambahnya.
Ko juga menyoroti bahwa para pemain lain kerap bergantian melakukan kesalahan yang tidak perlu, yang pada akhirnya memengaruhi performa keseluruhan tim.
“Semua pemain melakukan kesalahan yang aneh di pertandingan ini. Bukilic memang tampil kurang baik, tetapi tim juga harus bisa mendukung satu sama lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ko menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi mendalam melalui program latihan untuk mengembalikan performa tim ke level terbaik.
“Kami perlu bekerja lebih keras dalam latihan untuk menemukan kembali ritme permainan,” jelas pelatih berusia 44 tahun tersebut.
Meskipun Red Sparks berhasil mencatatkan rekor kemenangan beruntun terpanjang dalam satu musim, Ko menegaskan bahwa ia menginginkan pencapaian yang lebih besar di masa depan.
“Kemenangan beruntun ini hanyalah langkah kecil. Saya ingin membuat sejarah di V-League bersama para pemain,” katanya.
“Para pemain juga pasti tidak akan puas dengan hasil ini. Kami ingin terus maju menuju target yang lebih besar,” pungkasnya.