KOTA TASIKMALAYA (CM) – Pemerintah Kota Tasikmalaya menjalin kerjasama dengan Badan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Isinya, yakni mewajibkan penerapan bahasa Indonesia di segala bidang.
Hal itu diapresiasi Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman. Dia berkomitmen akan menerapkan bahasa Indonesia baik di tingkat pemerintah maupun swasta. Salah satu yang masih menjadi sorotan yaitu adanya penggunaan bahasa asing di ruang publik.
Menurutnya, akhir dari kerjasama tersebut yakni pemartabatan bahasa Indonesia di tempat umum. “Tetapi bukan berarti kita anti bahasa asing seperti yang biasa dipakai di perhotelan, perkantoran, maupun ruang publik,” terangnya, penandatangan kerjasama di Bale Kota, Jumat (06/07/2018).
Sementara, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Dadang Sunandar, meminta Kota Tasikmalaya tertib dalam berbahasa sesuai yang dijelaskan Undang-Undang agar menjadikan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa sebelum mempergunakan bahasa asing.
“Ruang publik itu potret jadi diri kita. Boleh mendukung bahasa asing tapi nomor 3. Jadi, utamakan bahasa Indonesia, dan lestarikan bahasa daerah serta menguasai bahasa asing,” katanya.
Dadang menambahkan, bagi daerah yang tertib berbahasa Indonesia ke depannya berpeluang untuk mendapat penghargaan dari Kemendikbud. Salah satu penilaiannya dari aspek penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik.
“Tolak ukur dalam penghargaan, “Adi Bahasa” Oktober nanti di ruang publik tertib pakai bahasa negara, ada program kecintaan bahasa negara dan papan petunjuk semua bahasa Indonesia,” pungkas Dadang. (Edi Mulyana)
