KLATEN, (CAMEON) – KPK berhasil melakukan operasi tangkap tangan di lingkungan pemerintahan Kabupaten Klaten. Sri Hartini yang merupakan Bupati Klaten ikut ditangkap dan dibawa ke Jakarta untuk diperiksa lebih lanjut.
Bupati Klaten Sri Hartini diduga menerima uang terkait dengan promosi jabatan para PNS yang dilakukan melalui seorang perantara.
“Diduga terkait dengan mutasi promosi, misal naik eselon untuk menduduki jabatan tertentu,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Jumat (30/12/2016).
Informasi penangkapan Bupati Klaten membuat kecewa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasalnya Sri Hartini adalah salah seorang pejabat yang ikut menandatangani pakta integritas bersama KPK.
“Yang lebih dongkol lagi, kita, teman-teman ini, sudah latihan dengan KPK pada saat itu membuat pakta integritas, semua teken. Jadi mengencingi keputusan sendiri, ini memalukan buat saya,” tandas Ganjar.
Di lain sisi kabar penangkapan Sri Hartini juga sudah diterima PDI Perjuangan sebagai partai pengusung. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan partainya langsung mengambil tindakan tegas terhadap Sri Hartini dengan sanksi pemecatan langsung.
“Saya hanya menerima informasi itu sumbernya A1 bahwa yang ditangkap tersebut adalah Bupati Klaten, yang diusung PDIP. Yang kedua, partai langsung melakukan sanksi pemecatan seketika, tidak memberikan bantuan hukum dan, begitu surat pemecatan dikeluarkan, yang bersangkutan bukan anggota PDIP lagi,” ujar Hasto saat dihubungi detikcom secara terpisah.