TASIKMALAYA (CAMEON) – Syekh Taqiyyudin an – Nabhani dalam kitabnya Nizham Al Hukm Fii al islam menyebutkan syarat syarat syar,i menjadi seorang pemimpin atau seorang imam/khalifah adalah :
- muslim
- laki laki
- dewas ( baligh )
- berakal
- adil
- merdeka
- mampu melaksanakan amanah kekhalifahan.
Menanggapi isi dalam kitab Anizham ini, ustd muda KH. Zamzam Imadudin, Pendiri Pontren Qoshrul Muhajirin Badak Paeh Singaparna, mengatakan bahwa idealnya di negara yang berlandaskan agama islam memang harus seperti itu, namun karena kita di awal juga ideologinya menganut kebhinekaan maka konteksnya sudah pasti mengedepankan demokrasi.
Ditemui usai memberikan khutbah Jumat di Mesjid Universitas Siliwangi Jumat, ( 17/02 ) lulusan fakultas dakwah di al Eman University di yaman dan mengambil jurusan bahasa arab di Universitas Ummul Quro Mekkah almuqoromah, menegaskan bahwa demokarsi di indonesia sudah hancur dan tidak tertata seperti layaknya suara dari rakyat.
Menurutnya saling sikut, menginjak martabat, mengintimidasi pemilih, bahkan sampai teror kematian pun mereka lakukan sepertinya melabrak halal haram yang agama kita rambukan.
“Kalau di Kota Tasikmalaya, alhamdulilah masih relatif kondusif dan para calon pun umumnya beragama islam, namun lain halnya di tempat lain Jakarta misalnya, terasa sekali roda demokrasi yang dipaksakanya,” ujar ustad zamzam membuka pembicaraan.
Menurutnya undang undang kita menjelaskan bahwa kekuasaan untuk mengangkat kepala negara itu ada di tangan rakyat, melalui pemilu dimana suara rakyat terbanyak itulah yang menentukan sipemenang.
hanya saja, lanjutnya, yang menjadi permasalahan sekarang adalah figur calon pemimpin daerah yang tidak memiliki keajegan dalam beragama, bahkan terlebih menistakan agama lain seperti penodaan terhadap alquran yang menjadi pedoman dan petunjuk hidup umat islam.
“Nah, di titik inilah pemilihan calon pemimpin daerah menjadi tersendat, sehingga pemilih menjadi terbelah antara yang pro dan yang kontra , namun sebagai umat islam kita tentu harus punya panduan yakni alquran,” terangnya.
“Saya tegaskan ya, 15 ayat Allah SWT sampaikan dalam al quran untuk tidak memilih pemimpin dari non muslim.atau org kafir, 15 ayat coba bayangin dengan ayat pengharaman makan babi itu cuma 4 ayat, nah apalagi calonnya sekarang menistakan agama islam, jelaskan apa yang harus kita lakukan,” imbuhnya.
Bahkan menurutnya yang paling berbahaya dalam kondisi saat ini adalah munculnya orang orang munafiq, yang berselimut agama tapi tidak mau membela agamanya sendiri dan parahnya lagi mereka mendukung orang orang kafir, serta menghujat dan menjelek jelekan ulama dan umat islam sendiri.
“Yang paling berbahaya saat ini adalah orang orang munafiq, mereka yang memusuhi islam jelas agamanya, nashoro, yahudi dll , al baqoroh 120 menegaskan tentang hal itu, tapi orang munafiq, ini yang sangat berbahaya tolong camkan ! ” tandasnya.
“qs al bayyinah sudah melukiskan bagaimana sifat orang munafiq itu, dan tolong catat bahwa hukuman orang munafiq itu di dasar neraka bukan dineraka lagi,di dasarnya, !!!naudzubillahi mindzalik,” tegasnya.
Pengasuh sekaligus pendiri pondok yang banyak mencetak tahfidzul qur,an di Singaparna ini,mengajak umat islam untuk berfikir jernih dan tidak mudah terjerumus dalam bingkai hubbudunya yang berlebihan yang merayu umat dengan gelimang rupiah yang tak seberapa namun pada akhirnya bisa menjadi dosa besar di hadapan Allah SWT. (dzm)