TASIKMALAYA (CM) – Menanggapi maraknya fenomena penyerangan “orang gila” terhadap sejumlah ustad dalam kurun 3 bulan terakhir ini, jajaran Kepolisian Republik Indonesia melalui Wakapolri Irjen Pol Syafrudin mengatakan bahwa kasus yang marak terjadi akhir-akhir ini bisa dipastikan 90% adalah hoax, hal tersebut disampaikan Wakapolri saat Bertemu dengan sejumlah ulama di Masjid Polda Jatim, Rabu (21/2/2018) seperti yang di lansir Kompas.com
Dia mencontohkan, di Jawa Barat, berdasarkan laporan tim khusus yang diterjunkan, ada 13 berita penyerangan tokoh agama oleh orang gila.
“Ternyata yang 11 informasinya tidak bisa dipertanggungjawabkan alias hoaks. Begitu juga yang terjadi di Jatim, juga banyak hoaksnya,” kata Syafrudin.
Seakan gayung bersambut, penrnyataan orang nomer dua di Kepolisian Republik Indonesia ini diaminkan oleh semua kepala kepala kepolisian di kewilayahan, salah satunya Kapolres Tasikmalaya AKBP Anton Sudjarwo disela sela press rilis pengingkapan sejumlah kasus kriminal di Polres Kabupaten Tasikmalaya Rabu (22/02).
Anton menilai bahwa penyerangan yang dilakukan oleh orang orang gila lebih didominasi hoax karena menurut dia kenayataan yang ada hanya dua kasus yang dianggap tindakan kriminal murni.
“Di Jawa Barat itu kan hanya dua yang sudah dipastikan adanya tindakan pidana selebihnya hoax, untuk itu masyarakat agar lebih cerdas dan bijak dalam memberikan informasi kepada pihak kepolisian,” jelasnya.
Meski demikian Anton memastikan bahwa untuk wilayah hukum Polres Tasikmalaya relatif kondusif dan dinilai cukup aman, ini menurutnya karena masyarakt di Kab Tasikmalaya yang notabene masayarakat madani yang relijius dengan ribuan pondok pesantrennya, bersama sama petugas Babinkabtibmas di daerah bahu membahu membangun kamtibmas dilingkungannya masing masing.
“Insha allah Kab Tasikmalaya relatif aman dan kondusif saya pastikan itu,” pungkas Anton. (ZZ)
