News

Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8%, Optimalkan Peran Kawasan Ekonomi Khusus

127
×

Indonesia Dorong Pertumbuhan Ekonomi Hingga 8%, Optimalkan Peran Kawasan Ekonomi Khusus

Sebarkan artikel ini
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Indonesia Special Economic Zone Business Forum: Diversifying SEZ Business Opportunity (9/12)

JAKARTA (CM) – Indonesia terus menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi berbagai tantangan global. Landasan perekonomian nasional yang kokoh terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5%, tingkat inflasi yang terkendali, serta volatilitas mata uang yang dapat dikelola dengan baik. Namun, Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan visioner untuk melangkah lebih jauh, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai tingkat 8%.

Untuk mencapai target ambisius ini, Pemerintah memfokuskan strategi pada optimalisasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai instrumen penting dalam menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Indonesia Special Economic Zone Business Forum: Diversifying SEZ Business Opportunity (9/12), menekankan peran penting KEK sebagai penggerak ekonomi. Ia mengungkapkan, KEK telah menjadi katalis pertumbuhan di berbagai negara Asia, seperti Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta kolaborasi Singapura dan Malaysia di Johor.

“Sudah saatnya KEK di Indonesia memaksimalkan potensinya, seperti yang dilakukan oleh negara-negara tetangga. KEK memiliki peluang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Airlangga.

Hingga saat ini, Indonesia memiliki 24 KEK yang tersebar di berbagai sektor, mulai dari manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, hingga perawatan dan perbaikan pesawat (MRO). Realisasi investasi di KEK telah mencapai Rp242,5 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 151.260 orang dan keterlibatan 394 pelaku usaha hingga September 2024.

Meski memiliki capaian positif, KEK Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan, khususnya di sektor pariwisata. Menko Airlangga menjelaskan, aksesibilitas menjadi isu utama yang harus segera diselesaikan, seperti di KEK Bangka Belitung yang membutuhkan peningkatan akses penerbangan regional.

“Presiden Prabowo telah memberikan arahan untuk membuka regional flight di wilayah strategis seperti Bangka Belitung dan Labuan Bajo. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akses wisatawan internasional dan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata di KEK,” jelas Airlangga.

Baca Juga: Kemkomdigi Berhentikan Pegawai Tak Memenuhi Standar, Upaya Wujudkan Tata Kelola Bersih

Selain itu, tantangan lainnya adalah memanfaatkan fasilitas geoekonomi dan geostrategis yang dimiliki Indonesia. Menko Airlangga menekankan bahwa waktu untuk mengoptimalkan KEK terbatas, yaitu dalam rentang 3-4 tahun ke depan, sehingga Pemerintah harus bergerak cepat dan tepat.

Dalam sambutannya, Airlangga juga menggarisbawahi bahwa KEK telah mendapatkan berbagai kemudahan dan prioritas dari Pemerintah, termasuk insentif fiskal dan fasilitas perdagangan. Namun, ia menegaskan bahwa langkah selanjutnya adalah bagaimana KEK mampu memasarkan diri secara efektif, menarik lebih banyak investasi, serta memperkuat kontribusinya terhadap devisa negara.

“KEK harus dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk berkembang. Semua fasilitas telah diberikan oleh Pemerintah. Kini waktunya KEK membuktikan diri sebagai katalis utama dalam transformasi ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Meski kondisi global tidak menentu, Pemerintah optimis bahwa KEK dapat menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia. Dengan dukungan fasilitas, strategi yang tepat, dan kolaborasi lintas sektor, KEK diharapkan mampu membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.

Menutup sambutannya, Airlangga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam memaksimalkan potensi KEK.

“Pertemuan hari ini sangat penting untuk menyatukan visi dan langkah dalam mengoptimalkan KEK. Kita harus mengambil langkah strategis agar KEK benar-benar menjadi solusi dalam menghadapi tantangan ekonomi global,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *