JAKARTA, (CAMEON) – Tokoh sentral di Ma’arif Institute, Syafii Ma’arif, menyebut badut kepada semua yang hadir dalam Indonesia Lawyers Club (ILC) di TVOne, Selasa, 8 November 2016. Padahal, yang hadir dalam acara itu ada Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian.
Bukan itu saja. Syafii Ma’arif pun mengatakan, semua yang hadir adalah tentara syetan. “Baru saja saya mendapat berita, yang hadir di sini itulah para badut. Saya termasuk badut. Semua di sini badut. Ada juga tentara Allah dan tentara syetan. Yang tidak hadir itu tentara Allah, yang hadir tentara syetan. Saya termasuk tentara syetan,” tutur Syafii.
Pernyataan pria yang akrab disapa Buya Syafii itu mengagetkan hadirin. Pembawa acara, Karni Ilyas, sampai konfirmasi. Buya Syafii mengulang lagi, “Ya, badut.”
Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid, Abdullah Gymnastiar, yang juga diundang datang ke acara itu, meminta Buya Syafii menghapus pesan singkat soal badut dan tentara syetan itu. “Tidak akan ngefek,” ujar Aa Gym saat sesi bicaranya.
Terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki T Purnama, Buya Syafii menilai bahwa Ahok tidak menistakan agama. “Saya berbeda pendapat dengan MUI. Fatwa MUI mengatakan Ahok telah menghina Alquran dan ulama, walaupun kata-kata Ahok tidak menyebut ulama, tapi orang. Saya tidak melihat satu kehinaan,” jelasnya.
Ia meminta masyarakat untuk bersabar mengikuti proses hukum yang sedang berjalan. Apapun hasilnya, terima. Ahok dinyatakan tersangka atau malah bebas dari tindak pidana, siapapun harus menerimanya. (pey)
