Pangandaran

Hadiri Panen Perdana, Bupati Pangandaran : Padi Variates Inpari Tahan di Air Payau

36
×

Hadiri Panen Perdana, Bupati Pangandaran : Padi Variates Inpari Tahan di Air Payau

Sebarkan artikel ini

PANGANDARAN (CM) – Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata menghadiri panen raya perdana dilahan sawah seluas 5 hektare di Dusun Sucen, Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (06/08/2019).

Padahal sebelumnya, Petani di Kelompok Tani Sri Mukti kerap mengalami gagal panen, karena ladang sawah sering tergenang air payau (asin) atau proses pasang surut. Tapi, kini mereka sedang mencoba menanam variates padi yang lebih tahan air asin hingga akhirnya bisa melakukan panen raya yang perdana.

Bupati Pangandaran H, Jeje Wiradinata menyebutkan, bahwa variates padi yang tahan akan kadar garam tinggi tersebut disebut Inpari 34. Kini sedang di ujicoba di lahan seluas lima hektare.

”Sekarang panen perdana dari uji coba padi Variates Inpari ini,”ujar Jeje kepada wartawan, Selasa (06/08/2019).

Jeje mengatakan, jika padi jenis tersebut memiliki hasil yang sangat bagus, maka bisa membantu produksi beras di saat masa kekeringan seperti ini.

”Kita punya 660 hektare lebih lahan sawah di kawasan payau tapi seringkali mati, tapi kalau ini berhasil bisa subsidi kekurangan produksi beras,”katanya.

Sampai saat ini, aku Jeje, dirinya belum mencoba hasil dari produksi padi Inpari 34 tersebut sehingga belum tahu bagaimana kualitas rasa dan teksturnya.

“Untuk mengetahui bagaimana kualitasnya, bolehlah saya meminta hasilnya nanti mau dicoba,”cetus Jeje sembari tertawa.

Sawah yang memiliki kandungan garam tinggi, Jeje menyampaikan, bisa dikolaborasikan dengan budidaya ikan atau udang.

”Kalau ditanam variates 34 ini bisa mencegah penyebaran penyakit kepada udang dan ikan,”sebutnya.

Sementara itu, Kabid Analisis Kebijakan Iptek Badan Penelitian dan Pengembangan daerah (BP2D) Provinsi Jawa Barat Deni Rahayu menambahkan, pihaknya sangat mendukung penanaman variates tersebut.

”Ini buktinya padi variates yang tergenang air payau atau asin bisa di panen, dan ini bisa membantu para petani di lahan payau menghadapi genangan air asin,”ucapnya.

Deni menerangkan, waktu tanam padi variates tersebut selama 90 hari dan petani tinggal mengatur pola tanamnya saja.

”Ini harus menjadi kebiasaan para petani di sini untuk menanam padi jenis variates,”pintanya. (Andriansyah)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *