PANGANDARAN, (CAMEON) – Disinyalir adanya permainan yang dilakukan oleh pihak pengusaha atau agen membuat kelangkaan pada tabung gas berukuran 3 kg di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil penelusuran di lapangan, terbukti dengan adanya tabung gas berukuran 5,5 kg di wilayah Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangdandaran.
Saat ditemui, pemilik warung tersebut, Adah (58) mengaku dirinya mendapatkan tabung gas ukuran 5,5 kg tersebut dari agen setempat yang biasa mengirim gas elpiji 3 kg ke warungnya. “Kini agen gas mengirim tabung gas berukuran 5,5 kg dengan harga jual Rp. 370.000,” ujarnya.
“Menurut informasi dari agen bahwa gas elpiji berukuran 3 kg akan ditarik dan diganti dengan ukuran 5,5 kg yang tidak bersubsidi,” ungkapnya.
Adah menjelaskan, nantinya pihak Pemerintah Desa (Pemdes) akan mendata ulang serta membagikan tabung gas berukuran 5,5 kg kepada masyarakat. “Warga yang mendapatkan tabung itu harus membayar alias tidak gratis seperti dulu, untuk isi ulang gas ukuran 5,5 kg ini dikisaran Rp 75.000 rupiah,” keluh Adah.
Sementara itu, Budi salah seorang warga setempat menyesalkan atas keputusan Pemerintah yang berencana akan mengalihkan tabung gas ukuran 3 kg beralih ke 5,5 kg. “Saya merasa keberatan bila itu memang jadi diberlakukan oleh pemerintah. Pasalnya, bagi saya masyarakat kurang mampu akan menambah beban lagi, mendingan kembali lagi seperti dulu pakai kompor minyak tanah,” cetusnya.
“Kami berharap pemerintah tidak menghilangkan tabung gas elpiji 3 kg bersubsidi yang dulu diperuntukan bagi rakyat miskin, tapi kenapa kini malah mau diganti dengan tabung 5,5 kg yang bukan bersubsidi, kalau mau tabung 5,5 kg itu dibagikan kepada warga yang mampu dan warga miskin seperti saya tetap menggunakan tabung gas 3 kg itu baru adil,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Andriansyah)