News

Dedi Mulyadi Tantang Kepala Daerah Jabar Prioritaskan Rakyat, Bukan Mobil Dinas Baru!

170
×

Dedi Mulyadi Tantang Kepala Daerah Jabar Prioritaskan Rakyat, Bukan Mobil Dinas Baru!

Sebarkan artikel ini

BANDUNG (CM) – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengimbau seluruh bupati dan wali kota di wilayahnya untuk tidak menggunakan mobil dinas baru selama masih terdapat sekolah yang kondisinya tidak layak.

Pesan ini disampaikan Dedi di hadapan para Sekretaris Daerah (Sekda) kabupaten dan kota di Jawa Barat, yang kemudian diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71. Menurut Dedi, kemajuan peradaban manusia dimulai dari sistem dan pola hidup yang beradab.

“Kita perlu menciptakan keselarasan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Para Sekda, sebagai bagian dari tim TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), harus mulai berdiskusi tentang arah kebijakan anggaran ke depannya,” ujar Dedi melalui unggahan di Instagramnya.

Salah satu langkah konkret yang diambil Dedi adalah keputusan untuk tidak menggunakan mobil dinas baru selama menjabat sebagai gubernur.

Dedi juga berencana mengundang para bupati dan wali kota di Jawa Barat untuk membahas komitmen serupa.

“Selasa atau Rabu nanti, saya akan kumpulkan bupati dan wali kota untuk membuat kesepakatan bersama. Kalau masih ada sekolah yang kondisinya memprihatinkan, jangan dulu pakai mobil dinas baru,” tegasnya.

Ia bahkan mengajak para kepala daerah yang tetap ingin menggunakan mobil dinas baru untuk mengungkapkan alasannya secara terbuka.

“Kalau ada yang masih ingin pakai mobil dinas baru, silakan bicara di YouTube saya sekarang. Berani atau tidak?” tambah Dedi sambil disambut tawa para Sekda yang hadir.

Sebelumnya, saat bersilaturahmi dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Dedi secara tegas menolak pengadaan mobil dinas baru untuk dirinya. Ia meminta agar anggaran tersebut dialihkan untuk program-program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Pemimpin baru tidak harus identik dengan mobil dinas baru,” ungkap Dedi.

Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak membutuhkan mobil dinas baru karena kendaraan yang ia miliki saat ini sudah cukup memadai.

Jika anggaran pengadaan mobil dinas baru untuk gubernur telah dialokasikan, ia menyarankan dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang lebih mendesak, seperti perbaikan jalan, pembangunan rumah untuk masyarakat kurang mampu, dan program-program lainnya yang menyentuh kepentingan rakyat.

“Saya sudah bilang ke Pak Pj Gubernur, tolong jangan belikan saya mobil dinas baru. Saya sudah punya mobil, dan itu cukup untuk menunjang pekerjaan saya,” tutup Dedi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *