BANJAR (CM) – Kelompok mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi tahun 2021 yang sedang menjalani Praktik Belajar Lapangan menggelar peluncuran Program Kesehatan “Dali Si (Getol)²” atau Pengendalian Hipertensi dengan Gerakan Kartu Kontrol serta Tanam dan Olah Timun, kegiatan itu dilaskanakan di Aula Kantor Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Pada Sabtu 27 Januari 2024.
“Dali Si (Getol)²” merupakan inovasi kesehatan sebagai bentuk intervensi untuk menanggulangi permasalahan kesehatan di Desa Kujangsari, terutama di Dusun Cijurey dan Sindangasih. Hipertensi dianggap sebagai prioritas permasalahan kesehatan, yang diidentifikasi pada Praktik Belajar Lapangan (PBL) 1 yang dilakukan oleh Kelompok 9 Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi pada bulan Juli 2023.
Hasil Praktik Belajar Lapangan (PBL) 2 menunjukkan bahwa determinan utama masalah hipertensi adalah rendahnya kepatuhan minum obat hipertensi, yang menduduki peringkat pertama. Selain itu, kurangnya pemberdayaan masyarakat terhadap pola konsumsi juga menjadi salah satu prioritas kedua.
Program inovasi kesehatan “Dali Si (Getol)²” ini melibatkan kontrol minum obat hipertensi dengan menggunakan kartu kontrol sebagai pengingat, serta memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) dengan menanam buah mentimun sebagai alternatif obat alami yang dapat diolah menjadi puding mentimun, es kuwut, jus mentimun, dan rebusan mentimun.
Kerjasama program pemberdayaan ini melibatkan KWT Mawar Kujang, KWT Cipta Rahayu, dan KWT Sri Asih di lingkungan Dusun Cijurey dan Sindangasih. Mahasiswa bekerjasama dengan KWT melakukan Training of Trainer (ToT) bersama Ibu Mitha Khoirunisa, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Langensari.
ToT dimulai dengan memberikan edukasi tentang budidaya mentimun dan diikuti oleh demonstrasi pengolahan mentimun oleh mahasiswa, termasuk pembuatan es kuwut mentimun dan puding mentimun. Melalui program ini, mahasiswa berharap dapat mengurangi prevalensi hipertensi di Dusun Cijurey dan Sindangasih, Desa Kujangsari, dengan mengajak dan mengingatkan seluruh masyarakat untuk mencegah hipertensi.
“Tujuan kami adalah menurunkan angka hipertensi di Desa Kujangsari dengan meningkatkan konsumsi buah. Strateginya melibatkan pemberdayaan KWT Sri Asih, KWT Mawar Kujang, KWT Cipta Rahayu, POSBINDU PTM, dan posyandu. Kami berharap agar program ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat serta bantuan kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya,” ungkap Ketua Kelompok Ataradhea, Wirayudha Ananda Hilman.
Puskesmas memberikan dukungannya kepada mahasiswa sebagai perancang program, serta kepada petugas puskesmas, KWT, dan kader yang akan melaksanakan program ini.