TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Aksi kejahatan jalanan memang tak mengenal ruang dan waktu, terlebih di kendaraan umum, kejadian pencopetan bagi para penumpang misalnya kerap dianggap sebagai hal yang lumrah, bahkan mirisnya tingkat ketidak pedulian awak angkutan seakan menjadi, geregetan bagi para penumpang.
Inilah yang dialami seorang mahsiswi Universitas Negeri Siliwangi, Novia Safitri Dwi Hatono ( 23 ) saat pulang dari kampung halamanya di Bekasi pada Selasa ( 21/11 ) , gadis manis ini berangkat dari terminal Bekasi dengan menggunakn Bus Budiman sekira pukul 23.00 wib dengan tujuan Tasikmalaya.
Pada sekira pukul 00.00 wib dinihari, dirinya sempat melakukan kontak dengan sang ayah dan bundanya bahwa bisnya sudah berjalan, setelah itu diapun ketiduran, sementara tas nya di dekap di dadanya.
Entah kenapa, saat bis istrihat untuk mengisi bensin, tas miliknya sudah di bawah namun Novia tidak menaruh curiga apa – apa .
“ Saat saya terbangun tas saya sudah dibawah, saya ngga curiga saya ambil lagi “ ujar Novi.
Namun betapa kagetnya dia saat, tiba di terminal pool Budiman Tasikmalaya seluruh isi tas raib semua, sejumlah gadget, dompet berisi uang 300.000, kartu ATM dan kartu mahasiswa miliknya juga ikut lenyap, saat dia meminta pertolongan awak angkutan Bis Budiman, sang sopir sempat menyalakan lampu dalam bis dan meminta dicari ulang dikolong jok, namun itu tak lama, setelah itu dia berlalu begitu saja dengan sang kondekturnya meninggalkan sikorban yang masih kebingungan.
“ Kesel saya, mas tidak ada kepduliannya sama sekali, boro boro ngasih motivasi dan mencari menemukan dompet itu, padahal sayakan perempuan mas, jujur saya down saat itu bingung harus bagaimana “ keluhnya.
Beruntung salah seorang penumpang ada yang berbaik hati meminjamkan handponenya, mahasiswi jurusan bhs inggris inipun langsung menelpon orang tuanya di bekasi.
“ Alhamdulilah nggak lama ada temen mamah datang ke terminal pool itu dan mengantarkan saya kerumah bibi saya, beruntung banget “ imbuh Novia.
Saat kami coba mengkonfirmasikan kejadian ini ke pengurus PO. Bus Budiman, salah seorang dari pengurus ini yang enggan disebutkan namanya menegaskan bahwa untuk kasus pencopetan pihak PO. Bus tidak bertanggung jawab untuk mengganti kerugiannya.
“ Aturannya memang begitu pak, tertera di tiketnya kan kehilangan barang penumpang bukan tanggung jawab kami “ singkatnya.
Kejadian pencopetan di Bus Budiman ini sendiri, terutama di trayek jauh , kerap terjadi pada penumpangnya, sayang awak angkutan dan kondektur bis ini selalu berdalih , bahwa penumpang yang kurang hati hati. ( cakrawalamedia.co.id – dzm )