BANDUNG, (CAMEON) – Indonesia jadi tuan rumah Asean Cyberkids Camp 2016. Acara tersebut akan diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 29-31 Juli 2016, mendatang. Dalam ajang itu, anak-anak akan membuat animasi, game dan aplikasi komputer mandiri lainnya dengan tema yang sudah ditentukan.
Untuk itu, Indonesia Cyberkids Camp saat ini sedang mencari anak-anak yang akan mewakili Indonesia untuk bergengsi itu. Menurut Ketua Umum ICC, Yusep Rosmansyah, untuk tahap seleksi awal akan dipilih sekitar 80 peserta akan diumumkan pada tanggal 17 Juli.
Peserta tersebut akan untuk mengikuti ujian online yang juga semifinal diadakan pada 24 juli. “Terakhir ujian final kompetisi pada 28 juli 2016 untuk menyaring dua orang terbaik,” ucap Yusep kepada wartawan Ruang Rapim A ITB, belum lama ini.
Dia menjelaskan untuk mengikuti ajang itu, semua anak memiliki kesempatan yang sama, tidak hanya anak-anak untul kalangan kelas menengah hingga atas. Syarat utamanya anak-anak harus membuat karya dengan Scratch 1.4 Programming software for kids.
Karya yang mereka buat direkam dan diunggah ke Youtube. Setelah itu akan dipilih 80 orang anak yang memiliki like dan favorite terbanyak dari karya mereka. Selanjutnya, delapan anak terbaik akan diundang ke Cyber Security Center (CSC) ITB kampus Jatinangor untuk membuat karya secara instan dan dinilai oleh dewan juri.
“Kegiatan ini dilandasi oleh pentingnya mempelajari dan menerapkan ’21st Century Skills’ (kemampuan abad 21) bagi anak-anak,” ucapnya.
Hal itu sebagai salah satu cara menuju kemanfaatan dunia internet dan menghindarkan mereka agar tidak menjadi korban dunia internet.
Di tempat yang sama, Direktur PT. Global Teknologi Teraindo, Abrisam, mengatakan, tujuan lainnya dalam ajang ajang seperti ini untuk mencetak enterpreuner kecil. “Khususnya di Indonesia hanya sekitar 5 persen anak yang sudah dan bisa membuat aplikasi,” ujarnya.
Ketika anak-anak sudah bisa menggunakan IT, lanjut dia, otak mereka secara otomatis akan memiliki memicu kemampuan logika. Dalam berfikir logika, anak-anak bisa menimbang hal-hal yang efektif fan efesien.
Ketika camp nanti, anak-anak juga akan belajar secara menyenangkan dengan metode joy full learning. Kondisi tersebut tidak akan membuat anak-anak pusing, intinya ketika anak-anak senang maka pembelajaran apapun akan mengerti.
Alasan lainnya, kenapa dipilih anak-anak karna anak-anak bisa lebih cepat menyerap materi-materi yang dianggap rumit oleh orang dewasa. Pihaknya berharap pada tahun ini, Indonesia bisa meraih juara pertama. “Semoga saja bisa lebih baik dari tahun sebelumnya,” harapnya.
Di tahun sebelumnya, Indonesia meraih juara kedua di ajang tersebut. Di mana juara satu diraih oleh negara Filifina dan juara ketiga Malaysia. Pada penilaian tahun lalu, selisih dari masing-masing negara hanya tipis. cakrawalamedia.co.id (nta)