Tasikmalaya

Antisipasi Bencana, Kodim 0612 Tasik Gelar Apel Gabungan

31
×

Antisipasi Bencana, Kodim 0612 Tasik Gelar Apel Gabungan

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIKMALAYA (CM) – Antisipasi bencana alam, Komando Distrik Militer (Kodim) 0612 Tasikmalaya menggelar apel gabungan yang diikuti jajaran TNI/Polri, Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan (Dishub), dan Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Komandan Distrik Militer 0612 Tasikmalaya, Letkol Inf Imam Wicaksana, mengatakan, apel tersebut dilakukan untuk menghadapi musim hujan dan mengantisipasi kejadian bencana yang berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.

“Apel kesiapsiagaan ini dilaksanakan sebagai peringatan dini atau early warning sistem untuk seluruh personel, baik dari TNI/Polri juga aparat dari pemerintah daerah. Berdasarkan perkembangan situasi, saat ini sudah mulai memasuki musim hujan. Artinya, bencana alam berpotensi terjadi,” jelasnya kepada media di Lapangan Upacara Makodim, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Rabu (27/11/2019).

Menurutnya, melalui apel kesiapsiagaan tersebut upaya penanganan di lapangan bisa lebih cepat, tepat, dan meminimalisir kerugian yang ditimbulkan dari bencana alam. “Dalam apel ini kita memastikan kesiapan personel dan peralatan untuk menghadapi bencana. Saat ini, setidaknya ada 1.000 personel yang disiapkan. Bukan hanya dari unsur TNI, melainkan juga polisi, BPBD, Tagana, pemerintah daerah, juga komponen masyarakat lainnya,” ujar Imam.

Ia menambahkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Brigade Infanteri (Brigif) Raider 13/Galuh. Menurutnya personel Brigif juga telah disiagakan untuk melakukan penanggulangan bencana jika diperlukan. “Brigif juga sudah kita siapkan sebagai komponen cadangan. Kalau nanti kekurangan personel, saya akan kontak Danbrigif untuk back up,” paparnya.

Menurutnya, kesiapan personel sudah cukup baik. Apalagi, pemerintah daerah sudah melakukan antisipasi dari jauh hari sebelumnya. “Kondisi peralatan, saat ini sudah cukup memadai, sejumlah peralatan untuk penanggulangan bencana seperti perahu karet, tenda darurat, dapur umum hingga barang-barang lainnya sudah diperiksa. Semua peralatan siap digunakan jika diperlukan nanti. Jika ada kejadian tak terduga, kita akan bersama mencari solusinya. Kalau untuk banjir dan longsor kami siap,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Wawan R Efendi, mengungkapkan, sejak awal Oktober 2019 pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mulai waspada menghadapi musim hujan.

“Pasalnya, bukan hal yang baru lagi jika di wilayahnya hampir selalu terjadi banjir dan longsor setiap musim hujan. Hal itu terbukti, baru memasuki musim hujan telah terjadi beberapa kejadian bencana longsor di sejumlah wilayah, di antaranya Kecamatan Cigalontang dan Salopa,” katanya.

Menurut Wawan, bencana longsor yang terjadi hingga saat ini masih dalam skala kecil dan dapat dengan cepat ditangani. BPBD mencatat, tak ada korban jiwa akibat kejadian longsor yang terjadi sampai saat ini. Meski begitu, lanjut ia, pihaknya telah menyiagakan personel dan juga relawan yang ada di setiap kecamatan untuk tetap melakukan pemantauan. Setidaknya terdapat 80 orang relawan bencana yang sudah terlatih di masing-masing kecamatan. Mereka akan terus siaga selama musim hujan.

Selain itu, BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga sudah menginventarisir sejumlah peralatan yang akan dibutuhkan, termasuk juga keperluan logistik. “Belajar dari pengalaman sebelumnya, ketika bencana terjadi yang pertama dibutuhkan adalah makanan dan minuman siap saji. Itu semua sekarang sudah kita siapkan. Jadi ketika ada kejadian, semuanya sudah siap, termasuk untuk membuka akses tertutup dengan Dinas PUPR,” pungkasnya. (Edi Mulyana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *