News

Angka Stunting di Kabupaten Tasikmalaya Terus Menurun

210
×

Angka Stunting di Kabupaten Tasikmalaya Terus Menurun

Sebarkan artikel ini
Angka Stunting di Kabupaten Tasikmalaya Terus Menurun

TASIKMALAYA (CM) – Meski konsentrasi terpusat dalam upaya menanggulangi wabah covid-19, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya berhasil menekan kasus bayi stunting di Kabupaten Tasikmalaya yang dalam beberapa tahun terakhir, mengalami trend penurunan jumlah kasus. Dengan prevalensi 19 persen di tahun 2020 dan 16 persen pada tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Kasi Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk (DKPP) Kabupaten Tasikmalaya, dr Hj. Reti Zia Dewi Kurnia MARS di sela-sela acara penyusunan strategi komunikasi dalam percepatan penurunan stunting Kabupaten Tasikmalaya tahun 2020, Jumat (20/11/2020).

“Ya di tengah aktivitas menangani masalah Covid-19 bersama tim gugus tugas, kami di DKPP tetap fokus menggarap program nasional sekaligus program Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk menekan angka stunting. Karena ini erat kaitannya dengan kualitas hidup generasi bangsa ke depan,” ungkapnya.

Acara yang digelar di Gedung MUI Kabupaten Tasikmalaya itu, dibuka Kepala DKPP, Dr Heru Suharto dan dihadiri Kabid Kesehatan Masyarakat DKPP, Dadan Hamdani, S.KM., M.SI dan sejumlah fasilitator bersertifikat KAP (Komunikasi Antar Pribadi) Kemenkes RI.

Menurut Reti, kegiatan penyusunan strategi komunikasi dalam percepatan penurunan stunting Kabupaten Tasikmalaya ini, dilatarbelakangi strategi nasional percepatan pencegahan stunting agar semua pihak di berbagai tingkatan dapat bekerjasama untuk mempercepat pencegahan stunting.

Strategi Nasional ini memastikan agar semua sumber daya diarahkan dan dialokasikan untuk mendukung dan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas pencegahan stunting, terutama untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada kelompok ibu hamil dan anak berusia 0-23 bulan atau rumah tangga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

“Strategi Nasional percepatan pencegahan stunting terdiri dari lima pilar, yaitu komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi program pusat, daerah dan desa, kemudian ketahanan pangan dan gizi. Dan pilar yang terakhir adalah pemantauan dan evaluasi,” tuturnya.

Reti menambahkan, kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini diikuti oleh tim tenaga kesehatan puskesmas yang terdiri dari pengelola program promkes, gizi dan kesling serta perwakilan organisasi profesi dan saka bakti husada Kabupaten Tasikmlaya

“Kegiatan ini kita gelar untuk dua hari dengan peserta dari tim tenaga kesehatan puskesmas yang terdiri dari pengelola program promkes, gizi dan kesling dari 10 puskesmas serta perwakilan organisasi profesi dan saka bakti husada Kabupaten Tasikmlaya,” tambahnya.

Ditambahkan, untuk fasilitator pihaknya mendatangkan penyuluh kesmas ahli yang telah mendapatkan sertifikat KAP dari Upelkes Jawa Barat, sebanyak dua orang, dan perwakilan puskesmas yang telah lulus dan mendapatkan sertifikat KAP serta predikat terbaik dari kemenkes RI, sebanyak 5 orang.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *