SUMEDANG, (CAMEON) – Universitas Padjadjaran (Unpad), Fakultas Farmasi, sepakati kerja sama dengan PT. Martina Berto, di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor, Senin (19/12). Bentuk kerja sama yang dilakukan yaitu penelitian bersama tentang bahan aktif natural sebagai pencerah kulit secara in vitro.
Rektor Unpad, Tri Hanggono Ahcmad mengungkapkan, kerja sama ini merupakan wujud komitmen Unpad dalam mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki. Dengan melihat meningkatkan tantangan yang ada masyarakat, perguruan tinggi sudah bukan lagi menjadi pusat keilmuan. Tapi, aktif memberikan solusi dari permasalahan tersebut melalui berbagai produk akademik.
“Kami memandang ada hal yang sama antara tujuan yang dibangun Unpad dengan Martha Tilaar, yaitu sama-sama berkomitmen menjaga budaya bangsa dan lingkungan,” ungkap Tri kepada wartawan usai acara.
Dengan mengedepankan produk berbasis keanekaragaman hayati, Unpad dan Martha Tilaar diharapkan mampu mendorong budaya kembali ke alam di masyarakat. “Kerja sama ini mudah-mudahan dapat membangun pola hidup sehat, yang bukan hanya sekadar sehat tetapi sehat berkualitas,” ujar Tri.
Di sisi lain, pihaknya mendorong segala bentuk kerja sama dengan Martha Tilaar Group ini diharapkan memiliki produk akademik. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah publikasi ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sementara itu, Samuel mengatakan, kerjasama dengan Unpad ini merupakan salah satu implementasi kolaborasi bisnis perusahaan yang bergerak di bidang produk kosmetik tersebut. Menurutnya, ada tiga aspek yang saat ini terus dikembangkan Martha Tilaar.
“Di antaranya, koneksi aktif dengan konsumen, kerja sama penelitian dengan perguruan tinggi, serta berkompetisi menghasilkan produk-produk terbaik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut ditandatangani pula naskah Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Farmasi dan PT. Martina Berto Tbk. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi Ajeng Diantini dengan Samuel Eduard Pranata.
Usai penandatanganan, digelar pula kuliah tamu berjudul “Innovation for Sustainable Development: Elevating Local Product to the Global Market” oleh Kilala Tilaar. Menurut Kilala, sebagai negara tropis terbesar kedua di dunia, Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan berbagai kekayaan lokal.
“Saat ini banyak peneliti asing yang tertarik meneliti beragam potensi hayati lokal Indonesia,” jelasnya.
Untuk itu, Martha Tilaar sendiri terus mengembangkan berbagai kekayaan hayati lokal untuk produknya. Melalui pusat penelitian yang dimiliki Martha Tilaar bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan laboratorium, pihaknya menghasilkan berbagai formula dari bahan baku produk lokal. Banyak produk lokal dari Sumatera hingga Papua telah digunakan sebagai bahan baku kosmetik. (Putri)
