CIMAHI, (CAMEON) – Sejak 2015 dibangun, sistem pengolahan air bersih di Kota Cimahi baru tersambung 68 Sambungan Rumah (SR). Sistem pengolahan air bersih yang terletak di Pemkot Cimahi, jln. Rd. Demang Hardjakusumah tersebut khusus untuk mengaliri wilayah tengah, Cimahi.
Kepala UPTD Air Minum Kota Cimahi, Dede M Asrori, mengatakan, saat ini pemasangan pipa distribusi utama dan sambungan ke rumah-rumah sasaran yang ada di wilayah tengah Kota Cimahi terus dilakukan pemasangan.
“Sekarang lagi pengembangan jaringannya. Lagi di pasang di Karang Mekar dan Cigugur Tengah. Sambungan ke rumah-rumahnya tahun ini dipasang,” kata dia saat dihubungi, Selasa (8/11/2016).
Hingga akhir tahun ini, kata dia, pihaknya menargetkan 250 sambungan ke rumah-rumah terpasang. Sedangkan untuk target jangka panjang hingga 2019, pihaknya menargetkan 25 ribu sambungan terpasang ke rumah warga yang berada di wilayah tengah.
“Yang sudah terpasang itu 68 sambungan rumah. Sampai Desember targetnya 250 yang mau dipasang,” ujar dia.
Tempat penampungan dan pengolahan air sendiri saat ini sudah terpampang di komplek perkantoran Pemkot Cimahi. Penampungan air bersih tersebut bisa menampung air hingga 500 kubik.
Jika pelanggannya sudah maksimal, kata dia, yakni mencapai 250 ribu sambungan rumah, maka pengolahan air bersih tersebut seharinya bisa memproduksi air sekitar 4 ribu kubik.
“Ada penampungan itu supaya pada saat pemakaian, banyak masyarakat kebagian air, semuanya teraliri,” kata Dede.
Perihal anggaran, beber dia, jika meruntut pada perencanaan, total yang dibutuhkan untuk membangun pengolahan air bersih hingga tersambung ke warga itu mencapai Rp 30 miliar.
Anggaran tersebut, terang dia, didapat dari bantuan pemerintah pusat dan dialokasikan dari APBD Kota Cimahi. Sistemnya, anggaran tersebut diberikan bertahap sesuai dengan kebutuhan.
“Yang saat ini yang sudah (digunakan dari rencana Rp 30 miliar) sekitar setengahnya,” terang Dede.
Hingga tahun ini, lanjut dia, dari pemerintah pusat sudah membantu sekitar Rp 14,6 miliar. Rinciannya, untuk tahun 2015 kemarin, pusat mengalokasikan 12,6 miliar dan tahun 2016 ini, mendapatkan bantuan Rp 2 miliar.
“Tahun depan kita mengajukan lagi ke pusat Rp 3,5 miliar,” beber dia.
Khusus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi, kata dia, tahun 2015 dianggarkan sekitar Rp 250 juta, tahun 2016 dianggarkan Rp 2 miliar.
“Tahun depan kita anggarkan lagi sekitar Rp 2 miliar,” ucap Dede.
Dalam pengoperasian dan pengolahan air bersih, jelas Dede, hampir sama dengan pengoperasian dan pengolahan yang dimiliki PDAM. Air baku dari sungai terlebih dahulu diolah hingga bersih kemudian ditampung.
“Udah jadi air bersih, baru disalurkan ke rumah warga,” terang dia.
Untuk sumber air bakunya, UPT Kota Cimahi akan memanfaatkan pasokan air yang melintas di sungai di tengah-tengah komplek perkantoran Kota Cimahi. (Rizki)