KOTA TASIKMALAYA (CM) – Seiring dengan perkembangan zaman dan era teknologi, pencarian tempat sejuk dan nyaman menjadi request utama di media aplikasi google. Kebanyakan yang dicari tempat nongkrong sambil menikmati kopi.
Di era maju ini tak sedikit warung kopi yang mendadak tumbuh seperti jamur di musim hujan di tengah maupun pinggiran kota. Kalau di zaman dulu, harga secangkir kopi Rp.5.000, atau bahkan disuguhkan gratis di rumah sahabat dan kerabat.
Hal itu diungkapkan salah satu pemilik Imah Kopi di Sisi Balong, Rahmat. Ia menyebut rasa khas kopi yang saat ini sangat digandrungi yaitu kopi Robusta dan Arabika, bahkan harga kopi baik di tengah ataupun pinggiran kota sudah umum.\
“Mahal pun tak jadi soal, meski saat ini Rp. 15.000 atau Rp 25.000 per cangkir. Bahkan di Bandara mencapai harga sampai Rp. 50.000, -, tergantung tempat berjualan atau nama kopinya,” terang Rahmat, Sabtu (27/06/2020).
“Dahulu dan sekarang, sungguh jauh berbeda. Dulu jualan kopi masih pakai nama Indonesia seperti “Warung Kopi”, harga setiap cangkir pun bisa murah di bawah Rp.5.000 per gelas. Tapi kalau sudah memakai nama Bahasa Inggris “Coffee Shop” harga satu cangkir atau setiap “Cup of Coffee” naik menjadi Rp. 25.000,- sampai sekitar Rp. 50.000,-, tergantung pula merek kopi yang diolah oleh penjual kopinya, seperti Imah Kopi Sisi Balong,” tuturnya.
Ia pun menambahkan bahwa Imah Kopi di Sisi Balong menyediakan berbagai aneka kopi gunting dan kopi giling juga teman ngopinya seperti MiLang (Mie Tulang), SeLang (Seblak Tulang) dan lain-lain, dengan rasa yang cocok di lidah harga pas di saku.
“Kata istilah perut kenyang uang masih banyak, mulai Open pukul 10.00 – 22.00 WIB. Ketik Imah Tasik Sisi Balong di google maps anda pun segera sampai di tujuan,” pungkasnya. (Edi Mulyana)