TASIKMALAYA, (CAMEON) – Adalah Alfutri Anugrah dan Alfutri Dewiningsih, pasangan kembar siam putra Pasangan suami istri Iwan (35) dan Yani (30) Warga Kampung Ciasta Desa Pageralam Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya. Kedua bayi kembar siam berusia dua setengah tahun ini sepintas nampak wajar saja tapi perut mereka menyatu meski memilki kaki yang normal namun sayang tidak berfungsi seperti layaknya kaki anak anak seusianya.
“Kondisinya memang sejak lahir seperti itu pak , kakinya sih ada tapi lemes tidak bisa digerakkan saya sih pinginya operasi belah badan, tapi saya tahu resikonya sangat berat, ya paling operasi anus saja saat dia bayi meskipun tidak banyak membantu, ” Ujar sang ibu Kepada Wartawan Minggu (5/6). Yani menambahkan, organ dalam anak kembar mereka lengkap dengan dua organ jantung, namun kaki kedua kembar tersebut hanya ada dua (sepasang).
” Kalau jantung lengkap ada dua tapi kaki cuma ada dua, pernah dulu ditawarin operasi pemisahan, tapi salah satu harus dikorbankan saya tidak mau, ” tambah Yani.
Kondisi ekonomi Pasangan Iwan dan Yani terbilang tidak mampu, penghasilan keluarga kecil tersebut hanya mampu untuk membeli makan sehari hari.
“Suami saya kerja di riau jadi buruh tani, penghasilan cuma buat makan, kadang untuk beli susu si kembar tidak ada, saya hanya bisa berharap ada dermawan dan Pemerintah yang sudi memberikan bantuan kepada kami, ” harap Yani.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehetan Kab Tasikmalaya dr. Oky Zulkifli memaparkan bahwa banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik, obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara sempurna, juga diduga ikut memicu terjadinya bayi kembar. Alasannya, karena jika indung telur bisa memproduksi sel telur dan diberi obat penyubur, maka sel telur yang matang pada saat bersamaan bisa banyak, bahkan sampai lima dan enam. Selain itu juga penyebab lahirnya bayi kembar siam adalah karena adanya proses pembelahan sel telur yang tidak sempurna.
“Jadi banyak faktor ya, tapi yang dominan umumnya sih karena si ibu yang tidak selektif mengkonsumsi saat hamil, bisa dari makanan yang mengandung zat zat adiktif yang besar, sehingga berdampak pada janin, “ papar dr. Oky Zukifly. cakrawalamedia.co.id ( dzm )