News

Hari Pertama Puasa, Pelayanan Kantor Disdik Kota Libur?

160
×

Hari Pertama Puasa, Pelayanan Kantor Disdik Kota Libur?

Sebarkan artikel ini
Hari Pertama Puasa, Pelayanan Kantor Disdik Kota Libur

KOTA TASIKMALAYA, (CAMEON) – Hari pertama bulan Ramadhan disambut para pegawai pemerintahan di Kota Tasikmalaya dengan semangat standard. Bahkan, beberapa orang menilai, cenderung malas-malasan.

Seperti yang terjadi di kantor Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Jl. Ir. H. Juanda Kompleks Perkantoran Tasikmalaya. Di sini bahkan sejak pagi, tidak terlihat aktivitas perkantoran.

“Hanya sedikit yang ngantor ya. Apa libur,” kata Hendrik (35), salah seorang warga yang ditemui CAMEON di sekitar kantor Disdik Kota, Senin (6/6).

Warga asal Indihiang ini mengaku, dirinya ada keperluan ke salah satu bidang di Disdik Kota. Namun sayang, keperluannya harus diundur sampai besok.

“Katanya besok. Sekarang banyak pegawai yang tidak hadir,” ujarnya.

Pantauan CAMEON, pintu Dinas Pendidikan Bidang Pendidikan Dasar, Bidang Pendidikan Menengah, Bidang PNF dan bina prestasi, terlihat dengan jelas hingga pukul 13.00 wib, tempat pelayanan masih terkunci termasuk lampu penerangan lobi luar dan dalam menyala.

Belum ada keterangan resmi, apakah mereka ada tugas lapangan atau libur atau memang belum datang ke kantor.

Terlihat salah seorang pegawai yang sedang duduk di lobi kantor sambil menelepon, ketika mau dipinta pendapatnya terkait pelayanan, ia enggan menjawab dan bergegas pulang.

Sementara itu, dimintai komentarnya mengenai perkantoran eksekutif yang sepi, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Jeni Jayusman memperlihatkan kekecewaannya.

“Bisa bahaya negara ini kalau meliburkan diri begitu. Tidak libur tidak. Sama sekali tidak lah,” katanya.

Ia menyayangkan beberapa pihak di kantor Disdik yang mengatakan perkantoran libur. Pasalnya, sebagai abdi negara, mereka harus ikut aturan main kapan saatnya libur kapan saatnya tidak.

“Kalaupun alasannya untuk menghargai Ramadhan, seharusnya makin produktif. Hargai bulan puasa dengan kinerja yang baik. Bisa saja kalau mau menghargai Ramadhan, menggelar tadarusan setiap pagi. Itu baru menghargai,” bebernya. cakrawalamedia.co.id (Edi Mulyana)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *