News

UPI Kampus Tasikmalaya Dorong Hidupkan Permainan Tradisional sebagai Daya Tarik Wisata dan Pembentuk Karakter Generasi Muda

123
×

UPI Kampus Tasikmalaya Dorong Hidupkan Permainan Tradisional sebagai Daya Tarik Wisata dan Pembentuk Karakter Generasi Muda

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Di tengah derasnya arus modernisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, budaya lokal kerap terpinggirkan. Namun, UPI Kampus Tasikmalaya berinisiatif melestarikan permainan tradisional sebagai upaya membentuk karakter generasi muda sekaligus menjadikannya daya tarik wisata.

Melalui program Workshop Instruktur Permainan Tradisional Melalui Kampung Wisata yang digelar di Kampung Salapan, Urug, Kawalu, Tasikmalaya pada Rabu, 06 November 2024, UPI berupaya mengembalikan minat anak-anak terhadap permainan yang memiliki nilai budaya tinggi ini.

Direktur UPI Kampus Tasikmalaya, Prof. Dr. Heri Yusuf Muslihin, MPd, menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah menghidupkan kembali permainan tradisional di tengah dominasi permainan digital yang kian masif.

“Anak-anak saat ini cenderung lebih banyak terpapar permainan berbasis digital, yang berisiko menurunkan keterampilan motorik mereka. Melalui permainan tradisional, kita bisa mengasah motorik, keseimbangan, serta keterampilan fisik anak secara alami,” ungkap Prof. Heri kepada awak media, Rabu, 06 November 2024.

Menurutnya, permainan tradisional juga mendukung perkembangan sosial dan psikologis anak, karena melibatkan interaksi langsung dan kerja sama.

Sementara itu Dian Rahadian, seorang tokoh Kampung Wisata di Tasikmalaya, menyambut baik upaya ini. Baginya, perkembangan dunia digital tak bisa dihindari, namun perlu diarahkan agar tidak menggerus nilai-nilai sosial anak.

“Setiap rumah kini punya gadget yang bisa membuat anak lebih suka bermain sendiri tanpa melibatkan teman sebayanya. Dengan permainan tradisional, anak-anak akan kembali belajar tentang kebersamaan dan kerja sama,” ujar Dian.

Euis Supriati dari Kampung Salapan menambahkan, pihaknya berencana membuat event permainan anak di Kampung Wisata sebagai bentuk pelestarian.

“Kami ingin agar anak-anak bisa lebih mengenal budaya asli mereka, bukan hanya terpapar oleh teknologi,” tuturnya.

Potensi Permainan Tradisional dalam Kampung Wisata

Program revitalisasi permainan tradisional yang digagas UPI Tasikmalaya membuka peluang besar bagi pengembangan kampung wisata di Tasikmalaya. Tidak hanya sebagai hiburan, permainan ini memberikan dampak edukatif dan ekonomis yang mendukung konsep wisata berbasis budaya, diantaranya adalah Revitalisasi Permainan Tradisional sebagai Edukasi Budaya dimana Permainan seperti engklek, congklak, galah asin, dan gatrik sering terlupakan di tengah maraknya permainan digital.

Melalui kampung wisata, permainan ini diperkenalkan kembali sebagai bagian dari budaya Sunda, sehingga generasi muda dan wisatawan dapat belajar tentang nilai budaya dan sejarah lokal. Program ini bertujuan tak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana edukasi interaktif.

Permainan tradisional juga menjadi Wisata Edukasi dan Pengalaman Budaya untuk Generasi Muda dimana Kampung wisata yang menawarkan permainan tradisional berpotensi menjadi destinasi wisata edukasi.

Sekolah-sekolah dan institusi pendidikan bisa mengadakan kunjungan belajar, di mana siswa dapat merasakan pengalaman langsung. Ini menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar tentang kerjasama tim, ketangkasan, dan kreativitas.

Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui Festival Permainan Tradisional
Festival tahunan permainan tradisional akan menarik wisatawan sekaligus mendukung usaha ekonomi kreatif di Tasikmalaya. Pengrajin lokal dapat menjual miniatur permainan, suvenir, hingga makanan khas, memberikan peluang bagi UMKM di sekitar lokasi wisata.

Daya Tarik Wisata yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Permainan tradisional tidak memerlukan teknologi tinggi, sehingga sifatnya ramah lingkungan. Ini menjadikannya daya tarik wisata yang berkelanjutan tanpa merusak ekosistem lokal. Wisatawan akan merasakan pengalaman autentik mengenai kehidupan tradisional di Tasikmalaya.

Permainan Tradisional sebagai Sarana Sport Tourism
Permainan fisik seperti galah asin atau bakiak dapat dikembangkan sebagai atraksi wisata olahraga. Pengunjung bisa merasakan pengalaman olahraga tradisional khas Sunda, yang memberikan nilai tambah bagi pariwisata di Tasikmalaya.

Digitalisasi Permainan Tradisional untuk Menarik Minat Generasi Muda
Seiring perkembangan teknologi, permainan tradisional dapat diintegrasikan dalam teknologi augmented reality (AR) atau virtual reality (VR). Hal ini menarik minat generasi muda yang terbiasa dengan teknologi, namun tetap mengenal budaya lokal.

Kolaborasi dengan Komunitas Budaya untuk Pelestarian Permainan Tradisional
Melibatkan komunitas lokal dan sanggar budaya dalam program ini memperkuat daya tarik kampung wisata. Komunitas berperan aktif dalam melatih anak-anak sebagai instruktur permainan, sehingga tradisi tetap lestari.

Branding Unik untuk Kampung Wisata
Permainan tradisional sebagai tema utama kampung wisata menciptakan identitas unik bagi Tasikmalaya. Ini dapat menarik wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dan kaya akan nilai budaya.

Dengan mengintegrasikan permainan tradisional ke dalam kampung wisata, Tasikmalaya mendapatkan manfaat signifikan dari sisi edukasi, ekonomi, hingga pelestarian budaya.

UPI Kampus Tasikmalaya membuktikan bahwa di tengah modernisasi, permainan tradisional tetap memiliki nilai yang relevan, memperkuat karakter generasi muda, dan memperkaya pengalaman wisata budaya yang otentik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *