News

TPA Leuwigajah akan Diaktifkan Kembali

204
×

TPA Leuwigajah akan Diaktifkan Kembali

Sebarkan artikel ini
TPA Leuwigajah akan Diaktifkan Kembali

CIMAHI, (CAMEON) – Pemerintah Kota Cimahi berencana mengaktifkan kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cireundeu, Kel. Leuwigajah Kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi. Hal tersebut digulirkan untuk mengantisipasi tutupnya TPA Sarimukti, Kab. Bandung Barat.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Cimahi, Benny Bachtiar mengatakan, pihaknya sudah membahas permasalahan tersebut dan akan terus ditindak lanjuti.

“Insya Alloh ini akan memanfaatkan kembali tanah di Cireunde. Ini tergantung kesepakatan dengan warganya. Kalau warganya berkenan, tidak masalah,” katanya, Selasa (26/7/2016).

Sekedar informasi, TPA Leuwigajah dulu memang sempat digunakan sebagai pembuangan akhir sampah. Namun, tahun 2005 silam, TPA tersebut mengalami bencana longsor yang menewaskan 157 jiwa.

Hal itu setidaknya akan menimbulkan trauma bagi warga sekitar, Namun, Benny optimis hal itu tidak akan terjadi. Pasalnya, pihaknya akan menyiapkan konsep berbeda untuk mengelola sampah di sana.

“(Trauma) ini akan lain ceritanya. Kalau sekarang langsung diolah, dijadikan tenaga listrik. Pembuangannya pun akan dijadikan bahan baku. Semua termanfaatkan,” terangnya.

Bahkan, bukan tidak mungkin ada penolakan dari warga sekitar. “Itu hak warga (jika ada penolakan warga). Tapi kita akan memberikan pemahaman kepada mereka,” katanya.

Lahan di Cireundeu, Leuwigajah, kec. Cimahi Selatan Kota Cimahi sendiri merupakan milik tiga wilayah, yakni Kota Bandung, Kab. Bandung serta Kota Cimahi. Dan Cimahi memiliki 11,9 hektare.

“Dan itu mencukupi. Tapi kalau seandainya itu kurang, berarti kita berbicara dengan kota kabupaten lain yang memiiki lahan di situ,” terangnya.

Dalam waktu dekat, terang Benny, pihaknya akan mengundang calon investor yang akan merealisasikan konsep terbaru untuk pengelolaan sampah di TPA Leuwigajah.

“Sekarang kita akan coba dulu melihat hasil ekspose yang disampaikan para calon investor. Mereka akan mengikuti proses lelang,” terangnya.

Diyakini dia, konsep pengelolaan sampah yang akan menggunakan ‘Insenerator’ tidak akan menimbulkan dampak negatif bagi warga.

“Justru dampak positif yang akan timbul dari kegiatan tersebut,” ucapnya.

Insenerator sendiri merupakan alat pembakar sampah yang dioperasikan menggunakan teknologi pembakaran pada suhu tertentu sehingga sampah dapat terbakar habis.

Pendekatan dan pemahaman mengenai insenerator akan terus dilakukan agar masyarakat mengetahui secara keseluruhan mengenai konsep pengolahan sampah nanti di TPA tersebut.

“Ini yang sedang kita coba. Insyaalloh mudah-mudaghan dalam kurun waktu ini sudah ada gambaran,” katanya.

Terkait kemungkinan menggunakan TPA lain seperti TPA Legok Nangka, Kab. Bandung, hal itu mungkin sulit sebab biayanya akan membengkak dari sekarang.

“Karena kalau legok nangka itu ga mungkin, terlalu jauh,” ucapnya. cakrawalamediaa.co.id (Rizki)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *