News

Tingkatkan Standar Wisata Air, Disporabudpar Kota Tasikmalaya Gelar Pelatihan Keselamatan di Situ Gede

128
×

Tingkatkan Standar Wisata Air, Disporabudpar Kota Tasikmalaya Gelar Pelatihan Keselamatan di Situ Gede

Sebarkan artikel ini

KOTA TASIK (CM) – Puluhan pelaku wisata air di kawasan Situ Gede, Kota Tasikmalaya, mengikuti pelatihan keselamatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya pada Selasa, 21 Januari 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang keamanan wisata air serta mengurangi risiko kecelakaan.

Pelatihan tersebut menghadirkan sejumlah pakar dari berbagai instansi terkait, termasuk Ryan Fauzia Rahman dari Pos Basarnas Tasikmalaya, Harisman dari BPBD Kota Tasikmalaya, dan Harniwan Obech, Ketua FAJI Kota Tasikmalaya sekaligus perwakilan Komunitas Republik Aer.

Ryan Fauzia Rahman, seorang rescuer dari Pos Basarnas Tasikmalaya, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024 terdapat tujuh kasus tenggelam dan kecelakaan di perairan wilayah Kota Tasikmalaya. Hal ini, menurutnya, menunjukkan bahwa edukasi mengenai keselamatan wisata air sangat diperlukan.

“Pelatihan ini membantu pengelola wisata dan pengemudi perahu memahami teknik penyelamatan di air serta bagaimana merespons situasi darurat dengan cepat. Ini penting untuk memastikan keamanan wisatawan,” jelas Ryan.

Selain teknik penyelamatan, pelatihan juga mencakup edukasi tentang sistem pelaporan cepat untuk pengelola wisata air. Tujuannya adalah memastikan koordinasi yang lebih baik antara pengelola dan tim penyelamat dalam menangani insiden darurat.

Baca juga: Simulasi Banjir di Situ Gede, Kolaborasi untuk Ketangguhan Kota Tasikmalaya

Ketua Pelaksana kegiatan, Ardis Sudiaman, bersama Tika Mulyatika, Kepala Bidang Pariwisata Disporabudpar Kota Tasikmalaya, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam profesionalisasi pengelolaan wisata air.

“Keselamatan adalah prioritas utama dalam destinasi wisata, terutama wisata air. Dengan pelatihan ini, kami berharap wisatawan merasa lebih aman dan nyaman saat berkunjung ke Situ Gede,” kata Tika.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdawis) Situ Gede, Endang Purnama, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan pengalaman pertama yang secara khusus ditujukan untuk para pengemudi perahu wisata di Situ Gede.

“Antusiasme wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, terhadap Situ Gede cukup tinggi. Dengan pelatihan ini, pengelola perahu dapat lebih memahami teknik penyelamatan dan penggunaan perahu yang aman,” ujar Endang.

Endang juga menyoroti pentingnya penggunaan pelampung sebagai bagian dari standar keselamatan. “Wisatawan asing sangat peduli dengan keselamatan, mereka tidak akan menaiki perahu jika tidak tersedia pelampung. Ini menjadi pelajaran bahwa standar keamanan harus terus ditingkatkan,” tambahnya.

Situ Gede saat ini memiliki 33 perahu yang dioperasikan oleh 23 pengemudi. Endang menekankan pentingnya pelatihan dan pembinaan keselamatan bagi seluruh operator perahu untuk menjamin kenyamanan wisatawan.

Selain itu, ia mengusulkan agar hasil pendapatan dari wisata dapat dikelola dengan lebih baik untuk meningkatkan fasilitas dan layanan. Ia juga menyarankan penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan wisata agar lebih tertib dan terdata.

“Saat ini, banyak pedagang yang berjualan tanpa penataan yang jelas. Akan lebih baik jika mereka memiliki identitas resmi seperti kartu ID agar lebih mendukung pengelolaan wisata yang baik,” ujar Endang.

Sebagai salah satu destinasi unggulan Kota Tasikmalaya, Situ Gede menawarkan keindahan alam yang asri dan aktivitas wisata air yang menarik. Dengan adanya pelatihan keselamatan ini, diharapkan pengelolaan Situ Gede menjadi lebih profesional dan mampu bersaing dengan destinasi wisata lainnya.

“Semoga dengan kolaborasi berbagai pihak, wisata air di Kota Tasikmalaya dapat terus berkembang, memberikan pengalaman yang aman dan nyaman bagi pengunjung, serta menarik lebih banyak wisatawan lokal maupun mancanegara,” pungkas Endang.

Pelatihan keselamatan ini menjadi langkah positif dalam meningkatkan kualitas dan keamanan destinasi wisata di Tasikmalaya. Dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari Basarnas hingga komunitas lokal, kegiatan ini diharapkan menciptakan lingkungan wisata yang lebih aman, profesional, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *