CAKRAWALAMEDIA.CO.ID – Alay Ellisa, gadis cantik kelahiran Bandung, 12 Juli 1992 punya bakat dan kemampuan di bidang tarik suara yang dimulainya sejak usia 8 tahun. Semenjak itulah dia banyak meraih prestasi dibidang tarik suara. Alay mengawali karirnya dari bernyanyi dalam sebuah pesta dan festival musik antar sekolah.
“Di tahun 2005, pernah ikut program acara di salah satu stasiun TV Swasta Bandung, dengan menyanyikan lagu-lagu sunda. Kemudian, berlanjut rekaman hingga memiliki Album, membawakan lagu-lagu daerah,” paparnya, dihubungi cakrawalamedia, Jumat (28/09/2018).
Alay mampu menandangkan kepiawaian bernyanyi melanjutkan jenjangnya pada dunia rekaman, sehingga dipercaya untuk membuat album dangdut house music dengan salah satu label di Jakarta. Juga ikut serta dalam ajang pencarian bakat Trio Dangdut Indosiar.
Lalu, di bulan Juni 2016, Alay kembali mengikuti ajang pencarian bakat di salah satu stasiun TV Swasta lainnya, yaitu bintang pantura yang dimentori oleh Iis Dahlia. Kesempatan itu dimanfaatkannya bergabung bersama industri musik Indonesia yang lebih besar dan kembali memproduksi Album dangdut di salah satu label lain di Jakarta.
Bergelut dalam dunia tarik suara dan hiburan membuatnya semakin banyak kenal teman, dan itu pula yang menghantarkannya pada label musik Project A Record di bawah owner project A. Sebelumnya, Alay telah direkrut oleh Andriani Jena Surjaningtyas yang diajak untuk bergabung, lewat single karya Abonk Chouw, merangkap produser di Project A Record dengan judul lagu “Terima Kasih Luka”. Alay Ellisa pun mengemas single lagunya lewat teknik vokal terbaik yang dimilikinya dengan ciamik.
Dirinya berharap dunia tarik suara yang digelutinya mulai diterbitkan di cakrawalamedia hingga ke depan dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat luas, sehingga dapat dinikmati oleh seluruh pecinta musik di Indonesia bahkan mancanegara.
“Terimak kasih luka, sebuah lagu yang memiliki arti tentang cinta, dimana ada kekewaan, saat perjuangan dan pengorbanan kekasih cintanya yang sudah berjuang mempertahankan rasa cintanya yang ditingakan begitu saja,” terang Alay.
Alasan demi alasan dirangkai, seolah menjadi pembenaran, padahal peralihan mundur, pergi dengan segudang tanya. Di awal begitu meyakinkan dengan segala sikapnya membuat passangnnya terlena dan menaruh harapan.
“Berbekal dengan keyakinan dia, malah ditinggal pergi. Rencananya Saya akan terus menekuni dunia musik dan terus belajar, mengembangkan potensi yang ada untuk menambah khasanah musik Indonesia,” ungkapnya.
Saat ini Alay sedang mencoba menekuni dunia musik dangdut, namun tidak menutup kemungkinan juga belajar jenis musik lainnya. Kini Alay masih terus disibukkan dengan berbagai undangan manggung dari even-even yang ada di banyak daerah. “Alay siap kemanapun untuk manggung yang penting bisa menghibur masyarkat,” tandasnya. (Edi Mulyana)