INDRAMAYU, (CAMEON) – Kasus Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Indramayu terus meningkat. Tercatat, pada 2016 kasus DBD mencapai 139 kasus, dengan korban meninggal mencapai delapan orang. Sedangkan pada 2015, ada 108 kasus di mana sembilan orang lainnya meninggal.
Untuk mengantisipasi meningkatnya korban DBD pada 2017, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, melakukan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Menurut Camat Indramayu Sugeng Heryanto, gerakan tersebyt dicanangkan di SD Unggulan Indramayu.
”Komitmen itu ditunjukan oleh semua pihak dengan terjun langsung dan membuat gerakan yang diikuti oleh kalangan kesehatan, pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kader lainnya,” ungkap Sugeng, Jumat (24/2/2017).
Dengan melibatkan siswa diharapkan bisa menekan laju wabah DBD. Para siswa diberikan tugas mandiri dari sekolah setiap hari Jum’at. Nantinya, para siswa akan memberisihakn jentik nyamuk seperti yang ada di bak mandi dan air yang tergenang. Begitu juga dengan mengubur benda-benda yang tidak terpakai dan manaburkan bubuk abate ke bak mandinya.
”Mudah-mudahan pola PHBS bisa tertanam sejak anak-anak,” tegas Sugeng. Sementara itu Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Indramayu Nana Pasae menjelaskan, dengan menggerakan para siswa untuk menjadi kader maka manfaatnya bisa dirasakan oleh siswa itu sendiri.
Harapannya, setelah para siswa diberikan edukasi disekolah maka mereka juga bisa memberikan edukasi kepada orang tuanya dengan cara masing-masing. Mudah-mudahan dengan gerakan serentak ini ada trend positif dalam pengurangan DBD di Kecamatan Indramayu.
”Cara efektif dalam memberantas nyamuk adalah dengan menerapkan PSN ini melalui pembasmian jentik nyamuk. Jika pakai foging itu hanya bisa dirasakan satu minggu, setelah itu datang lagi,” pungkasnya. (Putri)