TASIKMALAYA, (CAMEON) – Maraknya gas elpiji 3 kg yang saat ini tak hanya sulit didapatkan, namun juga prilaku curang dari para agen dan pangkalan yang ingin mengais untung tapi merugikan konsumen.
Inilah yang dialami oleh Nunung (51) warga kampung Citeureup Kec Singaparna Kab Tasikmalaya. Pria yang membuka usaha showroom kendaraan bermotor dan penyedia gas elpiji 3 kg ini, terkejut saat menemukan 2 tabung dari puluhan gas yang diturunkan oleh agen gas langganannya berisi kosong sama sekali dan masih tetap tersegel.
Ditemui di rumahnya, selasa (06/12) Nunung mengaku, tak hanya gas kosong bersegel, namun hampir semua gas elpiji yang ia miliki beratnya kurang dari 3 kg.
“Iya itu ada gas elpiji 3 kg kosong tapi disegel, malah banyak yang beratnya kurang, ya mau komplain ke mana si agennya juga sulit dihubungi,” ujar Nunung.
Namun, saat dikonfirmasi oleh CAMEON kepada Dikdik salah seorang staf agen yang menjual gas kosong tersebut, berkelit telah menjual gas elpiji untuk orang miskin ini dengan kondisi kosong, alih alih mencarikan solusi, melalui sambungan telepon sang agen malah menyebutkan bahwa perusahaan penyuplai gas tersebut milik salah seorang “gegeden” di Hiswana migas.
“Ya pak, itu perusahaan milik H Wawan, (Ketua Hiswana migas – red) kami tidak menjual gas kosong kok,” kelitnya.
Meski demikian, Dinas Indag Kabupaten Tasikmalaya, melalui Kasi Pengendalian Perdagangan, Taufik Fansuri menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas jika memang perusahaan itu sudah menyalahi aturan.
“Kita akan panggil dulu pengusahanya, mungkin dikasih Surat Peringatan dulu, jika memang terbukti kita bisa cabut izinnya,” ungkap Taufik. (dzm)