JAKARTA (CM) – Aktor senior yang telah lama mewarnai dunia perfilman Indonesia, Farence Raymond Sahetapy atau lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, wafat di usia 68 tahun. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui akun Instagram pada Selasa malam, 1 April 2025.
Dalam unggahan tersebut, Surya—anak ketiga dari pernikahan Ray Sahetapy dan penyanyi Dewi Yull—membagikan foto bersama sang ayah disertai pesan perpisahan yang menyentuh.
“Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy. Kenangan tentang kebersamaan kita akan selalu kami jaga. Kirim salam rindu untuk Kak Gisca,” tulis Surya.
Ucapan tersebut ditujukan kepada mendiang Gisca Putri Agustina Sahetapy, putri sulung Ray yang telah berpulang pada tahun 2010.
Aktor senior yang telah lama mewarnai dunia perfilman Indonesia, Farence Raymond Sahetapy atau lebih dikenal sebagai Ray Sahetapy, wafat di usia 68 tahun. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh putranya, Surya Sahetapy, melalui akun Instagram pada Selasa malam, 1 April 2025.
Dalam unggahan tersebut, Surya—anak ketiga dari pernikahan Ray Sahetapy dan penyanyi Dewi Yull—membagikan foto bersama sang ayah disertai pesan perpisahan yang menyentuh.
“Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy. Kenangan tentang kebersamaan kita akan selalu kami jaga. Kirim salam rindu untuk Kak Gisca,” tulis Surya.
Ucapan tersebut ditujukan kepada mendiang Gisca Putri Agustina Sahetapy, putri sulung Ray yang telah berpulang pada tahun 2010.
Ray Sahetapy merupakan salah satu sosok penting dalam industri perfilman Tanah Air. Namanya dikenal lewat berbagai film, seperti Gadis (1980), Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi (1982), Jagad X Code (2009), hingga film aksi internasional The Raid (2012).
Sepanjang kariernya, pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah ini telah mengumpulkan berbagai penghargaan dan pengakuan. Ia tercatat enam kali masuk nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI).
Peran antagonisnya dalam The Raid turut mengantarkannya meraih gelar Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Indonesian Movie Awards 2013. Dua tahun kemudian, ia kembali mendapat penghargaan sebagai Pemeran Pembantu Pria Terpuji di Festival Film Bandung 2015 melalui film 2014: Siapa di Atas Presiden?
Dengan puluhan film dan serial televisi yang telah ia bintangi, Ray Sahetapy meninggalkan jejak mendalam di dunia seni peran Indonesia, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada tahun 2025.
merupakan salah satu sosok penting dalam industri perfilman Tanah Air. Namanya dikenal lewat berbagai film, seperti Gadis (1980), Tapak-Tapak Kaki Wolter Monginsidi (1982), Jagad X Code (2009), hingga film aksi internasional The Raid (2012).
Sepanjang kariernya, pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah ini telah mengumpulkan berbagai penghargaan dan pengakuan. Ia tercatat enam kali masuk nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI).
Peran antagonisnya dalam The Raid turut mengantarkannya meraih gelar Pemeran Pendukung Pria Terbaik di Indonesian Movie Awards 2013. Dua tahun kemudian, ia kembali mendapat penghargaan sebagai Pemeran Pembantu Pria Terpuji di Festival Film Bandung 2015 melalui film 2014: Siapa di Atas Presiden?
Dengan puluhan film dan serial televisi yang telah ia bintangi, Ray Sahetapy meninggalkan jejak mendalam di dunia seni peran Indonesia, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir pada tahun 2025.