News

” Rumah ” Didin, dan Misi Gerbang Desa Sang Bupati…???

174
×

” Rumah ” Didin, dan Misi Gerbang Desa Sang Bupati…???

Sebarkan artikel ini
Didin dan keluarganya hidup bertahun tahun di gubuk reyot dekat kandang kambing milik warga, foto by dezaf.

TASIKMALAYA (CAMEON ) – Siapa sangka bangunan berukuran 3×4 meter persegi itu adalah sebuah rumah, tapi memang itulah kenyataannya tidak ada meja kursi ,langsung trmpat tidur dan dapur, dan aroma khas kotoran dombapun akan semakin kental karena rumah itu tepat berdampingan dengan kandang domba.

Itulah ” Rumah ” milik Didin, (35 )warga kampung Nangorak Desa Margalaksana Kec Salawu Kab Tasikmalaya, Didin tidak sendirian ditemani sang istri Yani (25 )yang baru melahirkan dan anak sulungnya Abdul wahab 10 tahun, yang duduk dibangku kelas 55 Sekolah Dasar, mereka tinggal digubuk yang lokasinya mirip disebuah hutan kecil ini.

Pekerjaan Didin memang mengurus domba milik warga, hampir tiap hari dia mencari rumput, dari upah mencari rumput dan bekerja serabutan itulah, pria yang tidak mengeyam sekolah dasar ini menafkahi keluarganya.

Jangan tanya berapa dia mendapatkan penghasilannya, karena mendapatkan satu liter beras saja mereka sudah sangat bersyukur.

” Ah sa aya aya we pak, aya sangu hungkul dina henteuna nya sareng sepan daun sampeu we rencangnamah, cekap ” ujar Didin.

Abdul Wahab sang anak kerap hanya bisa menahan lapar saat akan berangkat sekolah dipagi hari, jika lagi untung dia hanya bisa sarapan dengan garam,itu saja sudah cukup baginya.

” Sok sareng uyah we ” jawab sianak dengan nada rendah.

Didin kini harus ekstra keras  mencari penghasilan, pasalnya sang istri baru saja melahirkan anak keduanya, berat sibayipun masih belum normal, masih butuh nutrisi dan asupan gizi, namun melihat kondisi seperti itu, bisa kita bayangkan darimana gizi dan nutrisi didapat.

Menurut Heri Ruspandi, ketua RT setempat pihaknya terus berupaya untuk meringankan beban keluarga yang sangat tidak mampu ini, salah satunya adalah dengan memberikan persalinan gratis di Rumah Sakit SMC Singapparna dengan fasilitas KIS dan jamkesmas.

Meski demikian lanjut sang ketua RT dirinya sudah beberapa kali mengajukan permohonan perbaikan rumah bagi warganya ini, sayang pengajuan tingalah pengajuan realisasinya bisa kita tebak.

” Program RTLH tidak sampai di kampung kami, saya sudah berulang kali meminta bantuan pemerintah tapi tak pernah ada tangapan apalagi realisasinya ” imbuhnya.

Sejatinya program.program pro rakyat yang di gaungkan pemerintah daerah, terlebih pemerintah kab Tasikmalaya dengan visi gerbang desanya harus sudah menyentuh, tatanan sosial masyarakat miskin, karena dampak dari kemiskinan ini bisa jadi akan mempengaruhi  ikesehatan bagi keluarga dan gejolak.psikologi bagi perkembangan anak anak mereka.

Jadi kewajiban kita dan pemerintahlah yang harus segera menolong untuk menuntaskan kemiskinan di Kab Tasikmalaya ini. cakrawalamedia.co.id // dzm //

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *