KOTA TASIKMALAYA (CAMEON)-Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya, Romahurmuziy atau Romi menegaskan bahwa pihak lain diluar koalisi Budi-Yusuf tidak boleh Pakai Bendera PPP.
“Jika ada yang memakai bendera PPP akan diperkarakan secara serius, itu sudah melanggar hukum,” tegasnya, usai kampanye terbuka calon Walikota dan Wakil Walikota Budi Budiman dan M Yusuf, Minggu (5/2/2017).
Ia membeberkan, jika nanti ada yang memakai bendera PPP Maka akan diperkarakan. Karena hal tersebut, dianggap telah melanggar hukum dan melanggar undang-undang Pilkada.
Seperti diketahui, Pilkada Kota Tasikmalaya berlangsung panas Karena ada dukungan berbeda dari kader PPP. Bendera Partai kabah ini terlihat berkibar di Paslon nomor urut 3 Dede-Asep.
PPP yang mendukung Paslon tersebut adalah kepengurusan dari Muktamar Jakarta dengan ketua umum Djan Faridz. Seperti di DKI Jakarta, dua kubu PPP ini berbeda dukungan.
PPP Djan mendukung pasangan Ahok- Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sementara PPP pimpinan Romahurmuziy resmi mengusung pasangan calon gubernur-wakil gubernur Agus-Silvi.
Nah, untuk Pilkada Kota Tasikmalaya, Romi menegaskan bahwa secara resmi DPP PPP memilih dan mendukung Budi Budiman dan M Yusuf. Dukungan inilah yang dibawa ke KPU untuk jadi rujukan.
Romi menilai, pilihan PPP adalah yang terbaik. Pada prinsipnya, kata dia, pasangan calon ini telah teruji prestasinya.
“Selain itu, Pak Budi selama lima tahun telah terbukti mampu memimpin Kota Tasikmalaya dengan baik. Buktinya nyata telah banyak menuntaskan berbagai pembangunan, baik infrastruktur, petumbuhan ekonomi dan lainya,” bebernya.
Bagi PPP, tidak ada alasan untuk tidak mendukung Budi. Terlebih, Kota Tasikmalaya dari dulu sudah menjadi basis PPP.
“Terbukti sejak tahun 1977, pemimpin terbaik di Kota Tasikmalaya adalah kader PPP. Kami ingatkan, kepada semua komponen PPP tidak ada lagi (yang lain). PPP Hanya satu-satunya calon dari PPP yang harus di dukung ialah pak Budi,” tegasnya.
Pihaknya berharap, pasangan berbudi ini bisa menang dalam satu putaran dengan nilai lebih dari 50%. Terlebih, klaimnya, survey terakhir yang telah lakukan sampai tanggal 15 Januari, telah menunjukan kemungkinan itu ada.
“Kami percaya dengan ijin Allah dan dukungan penuh masyarakat Kota Tasikmalaya angka kemenangan bakal terwujud,” pungkasnya. (Edi Mulyana)