DKI DJAKARTA (CM) – Ratusan Dokter dilaporkan meninggal dunia selama penanganan Covid-19. PB IDI merilis pertanggal 25 Juni 2021, sudah ada 401 Dokter yang meninggal karena Covid-19.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Mitigasi PB IDI, dr Adib Khumaidi dalam konferensi pers virtual, Minggu (27/6/2021).
“Data per 25 Juni 2021 sudah 401 dokter meninggal. Hari ini dilaporkan bertambah 4 orang lagi. Total bulan Juni 2021 saja sudah 30 dokter yang meninggal,” ujarnya.
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia juga berimbas pada meningkatnya dokter yang menjalani perawatan.
BACA : Viral Pesan Dokter di Wisma Atlet untuk Orangtua
Menyikapi hal tersebut, PB IDI bersama perwakilan dari lima organisasi profesi kedokteran di Indonesia yakni Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), serta Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), menyerukan adanya intervensi yang dilakukan agar kematian dokter dan tenaga kesehatan tidak bertambah banyak.
dr Adib mengatakan, sejumlah fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas mengalami penumpukan pasien Covid-19. Disisi lain, pelayanan kesehatan memiliki keterbatasan, baik dari sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia, dalam hal ini tenaga kesehatan.
“Perlu ada upaya tegas dan intervensi dari hulu, agar kita di hilir tidak semakin kewalahan,” tegasnya.
BACA : Masyarakat Bisa Mendapat Vaksin Covid-19 di Poltekkes Tasikmalaya Tanpa Syarat Domisili
Sementara itu, dokter spesialis paru, dr Erlina Burhan, SpKK mengatakan, semakin banyak dokter yang positif dan terinfeksi, semakin buruk dampaknya bagi pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Dokter yang positif terus bertambah dan harus menjalani isolasi. Sementara pasien semakin banyak. Hal ini menimbulkan penurunan kualitas pelayanan, yang berdampak buruk pada pasien maupun tenaga kesehatan,” tandasnya.