CIMAHI, (CAMEON) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cimahi menjaring puluhan gelandangan, Anak Jalanan (Anjal) serta pengamen dalam Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar pada Kamis (28/7/2016).
Operasi pekat yang juga melibatkan Bidang Sosial Disnakertransos tersebut dimulai sejak pukul 09.00 dengan menelusuri daerah yang memang berpotensi disinggahi para Anjal.
Kepala Satpol PP Kota Cimahi, Dadan Darmawan mengatakan, Operasi Pekat kali ini digelar bukan hanya dalam rangka penertiban, tapi juga untuk memantau kondisi mereka.
“Di satu sisi, tidak hanya mengganggu ketertiban, tapi kita juga mengkhawatirkan kondisi mereka di jalanan,” katanya saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah, Kamis (28/7/2016).
Dikatakan dia, belakangan ini, anak jalanan di Kota Cimahi sudah mulai banyak lagi. Untuk itu, pihaknya langsung menggelar operasi pekat.
Operasi Pekat kali ini dimulai dengan menelusuri kawasan Cimindi yang dilanjutkan ke kawasan Contong, Dustira serta kawasan Pasar Antri dan Pasar Atas.
“Yang agak banyak di Cimindi,” terang Dadan.
Pasca dilakukan operasi, berdasarkan temuan di lapangan, lanjut Dadan, ternyata ada anak jalanan yang sudah pernah ikut pelatihan namun turun lagi ke jalanan.
Kepala Bidang Sosial Disnakertransos Kota Cimahi, Ero Kusnadi menambahkan, Operasi Pekat kali ini menjaring sekitar 27 anak jalanan.
“6 perempuan 21 laki-laki. Rata-rata usia 15-20-an,” terangnya.
Dari 27 anak jalanan yang terjaring, kata dia, didominasi oleh muka lama.
“Muka lama banyaknya, ada yang baru beberapa 3-5 orang,” bebernya.
Selanjutnya, terang dia, para anak jalanan ini akan dikembalikan lagi kepada para orang tuanya.
“Yang tidak diambil orangtuanya kita anter ke rumahnya,” katanya.
Terkait tindak lanjutnya, kata dia, pihaknya akan selalu melakukan pendampingan dan bimbingan. Tidak hanya anak jalanan, namun juga orangtuanya akan dilakukan semacam bimbingan.
“Kita mengunjungi rumah dan di jalanan,” katanya.
Anak jalanan yang terjaring hari ini, ucapnya, tidak akan langsung dikirim ke balai pelatihan. Sebab, hal itu harus mendapat persetujuan terlebih dulu dari para orangtua mereka.
Ia berharap, para orang tua mereka bisa membimbing anak-anaknya agar tidak berkeliaran lagi di jalanan. “Targetnya mengurangi aktivitas di jalanan,” pungkasnya. cakrawalamedia.co.id (Rizki)