Kota Cimahi

Program Paslon Atty – Azul Dianggap Tak Masuk Akal

60
×

Program Paslon Atty – Azul Dianggap Tak Masuk Akal

Sebarkan artikel ini
Program Paslon Atty - Azul Dianggap Tak Masuk Akal

CIMAHI, (CAMEON) – Adanya program subsidi gas tiga kilogram yang digulirkan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi, Atty-Azul, dianggap tak masuk akal. Hal tersebut diungkapkan oleh ketua Dewan Pengurus Cabang Kota Cimahi PDI Perjuangan, Denta Irawan.

“Sebab subsidi gas tiga kilogram ini merupakan program kewenangan pemerintah pusat. Sehingga untuk urusan program subsidi bukan menjadi kewenangan dari pemerintah daerah,” kata Denta dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (9/2/2017).

Sedangkan untuk pemerintah daerah bertugas untuk melakukan pengawasan dan pendistribusian dalam pendistribusian elpiji tiga kilogram. Hal tersebut diatur Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2011 dan Menteri Nomor 5 tahun 2011.

Dalam hal ini, pemerintah daerah tidak bisa melakukan subsidi. Diakui olehnya, pemerintah daerah wakil pemerintah pusat. Sehingga, pemerintah daerah hanya bisa berkoordinasi dengan pemerintah pusat.

Program subsidi gas elpiji dianggap tidak efektif, sebab baik pemerintah pusat dan daerah sama-sama melakukan subsidi. “Ini program yang saling berbenturan. Selama ini yang menjadi masalah di Kota Cimahi adalah kelangkaan gas. Di mana ada yang tidak beres dalam pendistribusian,” jelasnya.

Janji pasangan nomor tiga, ungkap dia, mengawasi pendistribusian sehingga semua masyarakat mendapatkan haknya. Sehingga, jelas di mana kerja pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pihaknya bertekad, jika pasangan yang diusung menang tidak ada lagi kelangkaan gas.

“Kalau pasangan nomor satu mau subsidi gas, silakan subsidi saja sekalian dengan bensin, solar dan premium,” katanya.

“Kalau mau janji yang realitis sajalah. Jangan janji yang tidak mungkin dan di luar kemampuan,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menuturkan terkait survei yang telah dilakukan. Dia menjelaskan, pasangan nomor satu, masih mendapatkan angka yang sama seperti bulan sebelumnya, yakni, 21 persen.

Sedangkan, pasangan nomor urut tiga telah mengantongi suara sebanyak 39 persen. Lalu, pasangan nomor dua sebanyak 17 persen. Sisanya, 20 persen masyarakat masih belum menentukan pilihan. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut bekerja di luar kota.

“Kami juga melakukan pemantauan sekitar empat persen, masyarakat masih merahasiakan pilihannya,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya bertekad untuk menyasar 24 persen masyarakat tersebut. Sehingga, dapat dipastikaan pasangan Ajay-Ngatiyana dapat memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017. (Putri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *