TASIKMALAYA ( CAMEON ) – Beragam reaksi dan tanggapan akan rencana aksi super damai bela islam yang di gagas Gerakan Nasional Penyelamat Fatwa MUI pada tanggal 11 dan 12 Februari 2017, muncul dari para pejabat di Pemerintahan kab Tasikmalaya, satu diantaranya dari kepala Kemenag Kab Tasikmalaya, Agus Abdul Kholik.
Dalam sambutanya saat menghadiri Istigosah Akbar di Mesjid Baiturohman Bojong koneng Kab Tasikmalaya, Kamis ( 07/02), Agus menilai bahwa dalam kondisi negara saat ini, bermunculannya aksi aksi yang mengatasnamakan organisasi agama tertentu sedikit banyak mengangu stabilitas negara saat ini.
Ditambahkan Agus bahwa, dengan adanya aksi umat islam yang akan digelar pada 11 Pebruari nanti, dirinya mengharapkan agar umat islam lebih berhati hati dengan adanya sekelompok orang yang berupaya memprovokasi aksi masa sehingga berujung menjadi sebuah pertikaian.
” Itu kekhawatiran pemerintah takut ada yg memprovokasi, dan juga kalo mau membela kiyai atau ulama kan tidak harus mengelar aksi aksi yg mengerakan masa, kan bisa dengan ide yang lain ” ujar Agus.
Kepala Kemenag yang juga menjadi ketua panitia istigosah kubro inipun, menanyakan keabsahan dari aksi ini, menurutnya sejauh ini tidak ada fatwa MUI tentang pergerakan aksi umat.
” Saya sendiri tidak tahu, ini gagasan siapa MUI kah NU kah ? sampai saat ini kan kita belum tahu ” tambahnya.
Sementara itu, saat dihubungi melalui telepon selulernya ketua FPI Kab Tasikmalaya KH. Muhamad Sofyan Anshori, menyayangkan sikap Kepala Kemenag Kab Tasikmalaya tersebut, menurutnya umat islam memiliki hak untuk menegakan kemuliaan islam, justru di saat umat islam saat ini mendapatkan ketidakadilan dari pemerintah, apalagi sejumlah ulama tak sedikit yang didiskriminasi bahkan di dikriminalisasi.
” Kalau bukan sama kita, sama siapa lagi islam akan ditegakan, mereka yang akan mengelar aksi justru ingin menyelamatkan kemurnian islam dan menyelematkan ulama, sebaikanya kepala kemenag harus banyak membuka wawasannya ” tandasnya.
Seperti yang ramai diberitakan GNFP MUI rencananya akan mengelar aksi super damai pada Sabtu dan Minggu 11 dan 12 Pebruari 2017, yang semula rencananya akan dipusatkan di Monas menuju Bunderan HI, namun kali ini aksi super damai umat islam ini akan dipusatkan di Mesjid Istiqlal karena berbagai pertimbangan. cakrawalamedia co.id ( dzm )