KOTA TASIKMALAYA (CM) – Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim, mengaku, mengamati terus soal polemik Gunung Pameongan. Bahkan, ia mengku sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah beberapa waktu lalu untuk menyikapi permasalahan Gunung Pameongan.
“Meski kewenangan Gunung Pameongan wilayahnya ada di Provinsi Jawa Barat. Tetapi wilayahnya gunung, polemik masyarakat terjadi di Kota Tasikmalaya. Artinya Gunung Pameongan harus mendapat perhatian serius dari pemerintah Kota. Apalagi masyarakat sudah mendorong pemerintah untuk pembelian gunung Pameongan. Dari pada sekarang dijual kepada pengusaha galian. Alangkah baiknya dibeli oleh pemerintah untuk lebih difungsikan sebagai resapan air dan dilestarikan kekayaan alamnya,” terang Aslim kepada media di Ruang Kerjannya. Jumat (06/11/2020).
Ia menambahkan, jauh-jauh hari pihaknya sudah mendorong pemerintah daerah untuk melakukan pemembelian Gunung Pameongan. Tak hanya itu, DPRD juga meminta untuk dijadikan proritas karena Gunung Pameongan dijadikan resapan sumber mata air, manfaatnya untuk kepentingan masyarakat banyak, artinya pembebasan oleh pemerintah daerah harus dilakukan secepatnnya.
“Pemerintah jangan menunggu permasalahan menjadi lebih besar atau menunggu ajuan permohonan pembelian gunung dari masyarakat. Apalagi keluar bahasa gunung sudah habis digali sampai rata oleh pengusaha galian, jangan seperti ini. Untuk menyikapi persoalan gunung, pemerintah daerah dan semua pihak terkait harus cepat respon, selamatkan gunung yang masih ada jangan sampai punah,” paparnya.
Aslim menambahkan, tidak adanya anggaran jangan dijadikan alasan. Pasalnya, pihaknya tidak minta pembelian disatu kalikan, tetapi secara bertahap setiap tahun.
“Kami tidak ingin cerita lama bangkit kembali, hanya tinggal sebutan nama, salah satunya Gunung Pereng, Gunung Sabelah, Gunung Cicau, gunung Singa, Gunung Balaba, Gunung Pompok. Sampai sekarang gunung sudah tinggal nama seperti Gunung Jambu, dan gunung di sekitar tempat saya di Leuwikidang, Kecamatan Bungursari, hanya tinggal nama saja. Sebelum terlambat kehilangan sumber mata air, pemerintah harus secepatnya menyelamatkan dan menganggarkan untuk pembelian gunung salah satunya Gunung Pameongan yang saat ini sudah, sedang menjadi permasalahan besar bahkan berpotensi konflik,” pungkasnya. (Edi Mulyana)